Rame-Rame Rampok Uang Negara Via BUMN

Rampok Uang Negara Via BUMN
Rampok Uang Negara Via BUMN
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Nasrudin Joha

Hajinews.idJiwasraya bikin rugi Rp. 13,7 T, modusnya main saham. Dulu, Inalum bikin utang US$ 4 miliar atau Rp. 60 T, modusnya difestasi. Saya yakin, masih banyak BUMNBUMN lain yang dijadikan sarana untuk merampok uang negara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bahkan untuk kasus Inalum, setelah tekor menanggung utang dan bunga pinjaman senilai Rp. 60 T, Inalum juga wajib setor untuk bikin smelter US$ 1,5 miliar atau lebih dari Rp. 20 T. Padahal, sejak tahun 2019 hingga tahun 2020, PT Freeport tidak bagi defiden ke Inalum.

Dahulu negara menggebu-gebu cari pinjaman untuk difestasi freeport dengan motif Deviden yang besar. Nyaris US$ 1 miliar per tahun, diatas kertas selama 4 tahun utang investssi lunas. Sisanya, freeport akan jadi tambang yang memberi untung beliung ke RI.

Semua pejabat negara tahu lah modus perampokan itu, mereka orang sekolah tinggi, bukan lulusan PAUD yang diburu densus. Mereka semua paham dan sadar, negara sedang dirampok.

Tapi mereka justru melegitimasi perampokan, bahkan ikut mengkampanyekan pentingnya negera ini dirampok. Penguasa yang seharusnya menjaga duit rakyat, justru ikut membuka keran rampok. Mereka, pasti mendapat fee bagian dari harta rampokan.

Untuk kasus asuransi, ternyata bukan hanya jiwasraya. Disinyalir, kerugian jiwasraya dan Bumiputera mencapai angka hingga 50 T. Angka yang luar bisa besar.

Karena itu, melihat kasus Inalum, jiwasraya dan Bumiputera, masih banyak BUMN – BUMN lain yang telah, sedang dan akan dijadikan target rampokan. Karena itu, semua BUMN wajib diperiksa.

Rezim Jokowi begitu brutal, menjadikan BUMN merugi karena dirampok. Perampokan dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif.

Terstruktur karena melibatkan struktur dan pejabat negara. Perampokan BUMN tidak mungkin terjadi, tanpa persetujuan otoritas pejabat negara.

Sistematis, karena prosesnya rapih, tersistemik melibatkan banyak unsur kekuasaan dan stake holder. Disinyalir, semua pihak yang tahu detail persoalan ‘ngalap berkah’ dari proses rampok merampok ini.

Massif, karena nilai dan sebarannya begitu fantastis. Triliunan rupiah dan nyaris di semua BUMN. Mirip fenomena gunung es, Yang terkuak beberapa saja, sementara yang masih dirahasiakan lebih banyak lagi.

Jadi, semua mata wajib ikut memelototi BUMN. Jangan sampai, BUMN yang seharusnya menyumbang APBN justru menyusu ke negara minta tambahan modal saham penyertaan negara. [].

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *