Syekh Ali Jaber: Banyak Orang Salat Tahajud dengan Jumlah Rakaat Seperti Ini, Keliru Tak Dapat Keutamaan

Banyak Orang Salat Tahajud
Syekh Ali Jaber
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ternyata ada jumlah rakaat Salat tahajud yang dianggap keliru oleh Syekh Ali Jaber.

Orang yang tetap melakukannya tidak akan pernah mendapat keutamaan dari Salat tahajud yang telah dikerjakan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lantas berapa jumlah rakaat yang dianggap keliru menurut Syekh ali Jaber? Berikut jawabannya.

Dilansir dari video di kanal YouTube Media Dakwah Hikmah TV pada Selasa, 9 Juni 2020 mengungkap jumlah rakaat yang dimaksud.

Salat terbagi menjadi dua jenis berdasarkan hukumnya. Ada yang wajib dan sunnah.

Adapun Salat wajib hanya terdiri atas lima waktu dengan jumlah rakaat sebanyak 17.

Sementara yang sunnah ada beragam, karena ada tahajud, dhuha, rawatib, dan yang lainnya.

Khusus untuk tahajud, seseorang harus menunaikannya di sepertiga malam. Namun, keutamaannya dahsyat sesuai dengan cara menunaikannya yang cukup sulit.

Tahajud merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan
luar biasa dahsyat.

Orang yang rutin mengerjakannya akan mendapat kenikmatan dunia akhirat sekaligus.

Segala urusan dunianya akan tuntas karena Allah turun langsung membantu ahli tahajud.

Bahkan, orang yang rutin mengerjakannya juga terjamin surga karena kebiasaan Salat malam merupakan tanda ahli surga.

Menurut Syekh Ali Jaber, selama ini banyak orang yang keliru dalam menunaikan Salat sunnah tersebut.

Banyak orang salah dalam memilih jumlah rakaat sehingga tidak mendapat keutamaan yang dimaksud.

Artinya, seseorang hanya mendapat ganjaran pahala saja dan tidak bisa menjadi seorang ahli surga.

Adapun kesalahan dalam memilih jumlah rakaat itu karena tidak disesuaikan dengan kemampuannya.

Banyak orang menunaikan Salat sunnah itu dengan delapan rakaat tapi tubuhnya tidak kuat, sehingga ketiduran untuk Salat subuh.

“Semangat tahajud tapi ketiduran Salat subuh, makanya harus disesuaikan dengan kemampuan,” katanya.

Orang yang demikian justru lebih mementingkan sunnah daripada wajib, sehingga keutamaannya akan hangus.

Maka dari itu, hendaknya jumlah rakaat tahajud dipilih sesuai kemampuan. Apabila hanya mampu dua rakaat juga tidak masalah.

“Tahajud tidak harus delapan rakaat, tidak harus dua puluh, dua rakaat ditutup witir sudah tahajud,” tegas Syekh Ali Jaber. [jmbr]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *