Alasan Demo Kazakhstan Sadarkan Pemerintah Dunia: Pemerintah Kaya, Tapi Semua Orang di Sini Memiliki Pinjaman yang Harus Dibayar!

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta – Aksi demonstrasi warga di Kazakhstan berujung pada hilangnya nyawa. Salah kota, Almaty, bahkan ditemukan banyak jenazah yang penuh dengan peluru tergeletak di jalan.

Pertanyaan mengenai alasan mengapa kerusuhan itu terjadi, masing-masing pihak melempar tudingan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengklaim kerusuhan yang terjadi di negaranya dilatarbelakangi oleh ‘bandit teroris’ dari luar dan dalam negeri.

Tokayev dalam pidatonya terlihat berusaha menampilkan narasi dalang kerusuhan adalah terorisme.

“Teroris ini terlatih melakukan sabotase ideologi, menggunakan informasi salah secara terampil, dan mampu memanipulasi hati masyarakat,” tegas Tokayev dikutip dari Cnnindonesia.com Sabtu 8 Januari 2022.

Namun, demonstran membantah tuduhan yang dianggapnya tidak berdasar tersebut.

“Kami bukan preman atau teroris. Satu-satunya yang berkembang di sini adalah korupsi,” ujar salah satu perempuan.

Sementara, salah satu pria yang juga seorang demonstran menegaskan hanya ingin mengetahui kebenaran.

“Pemerintah kaya, tetapi semua orang di sini memiliki pinjaman yang harus dibayar. Kami merasa sedih, dan kami ingin membagikan rasa itu,” tuturnya.

Demonstrasi ini merupakan tantangan terbesar pemerintah Kazakhstan yang diperintah oleh autokrat.

Awalnya, demonstrasi ini dimulai atas kemarahan publik karena kenaikan harga bahan bakar. Namun, beberapa pakar menilai kemarahan ini menjalar hingga ke perilaku korup pemerintah, standar kehidupan, kemiskinan, dan pengangguran di negara itu.

“Ini adalah pemerintahan yang benar-benar lepas atas kenyataan yang terjadi di lapangan. Ini adalah negara tanpa institusi untuk memberikan protes, satu-satunya cara adalah dengan turun ke jalan,” ujar pengamat Paul Stronski dari Carnegie Endowment for International Peace.

Sementara itu, Amnesty International menilai protes ini merupakan konsekuensi atas penekanan hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah.

“Selama bertahun-tahun, pemerintah tanpa henti menganiaya perbedaan pendapat yang muncul secara damai, membuat orang-orang Kazakhstan merasa gelisah dan putus asa,” kata Direktur Amnesty Internasional untuk Eropa Timur dan Asia Tengah, Marie Struthers.

Akibat protes ini, beberapa orang terbunuh dan ratusan orang terluka. Internet di wilayah itu juga mati. Bahkan, Tokayev meminta bantuan aliansi militer yang diketuai Rusia untuk mengatasi demo ini.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *