Ustadz Khalid Basalamah: Ini Hukum Membeli Barang Mahal atau Branded, Sebut Boleh Asal Tidak Terjadi Hal Ini

Ini Hukum Membeli Barang Mahal
Ustadz Khalid Basalamah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Di era ini, banyak orang yang suka membeli barang mahal atau barang branded.

Apakah di dalam Islam hal tersebut diperbolehkan? Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hukum dari membeli barang mahal atau branded dalam salah satu ceramahnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya, seorang Muslim diperbolehkan membeli barang mahal ataupun barang branded, bahkan dihitung pahala jika membelinya.

Dilansir dari salah satu video di kanal Youtube Cerita Hijrah yang diunggah pada 25 Desember 2019, ini dia penjelasan lengkap mengenai hal tersebut.

Membeli barang-barang mahal ataupun branded menjadi salah satu gaya hidup masyarakat era kini.

Selain sebagai gaya hidup, membeli barang-barang tersebut juga berdasarkan atas fungsi dari barang yang dibeli itu.

Lalu, apakah membeli barang mahal atau branded diperbolehkan di dalam Islam dan apakah tidak termasuk hal-hal yang berlebihan?

Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan bahwa setiap muslim wajib menikmati hal, baik makanan ataupun benda yang halal lagi baik.

“Allah SWT menyuruh kita untuk menikmati yang halal dan thoyyib. Thoyyib berkualitas,” ungkap Ustadz Khalid Basalamah.

Namun, hal tersebut juga perlu memperhatikan kemampuan dan tujuan muslim tersebut, apakah dia mampu untuk membelinya atau tidak serta tidak berlebihan.

Selain itu, barang yang digunakan juga harus sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan.

“Boleh kita pakai kendaraan, pakaian, tas, sepatu, yang mahal ‘gak masalah. ‘Gak dilarang dalam Islam. (asal) Jangan berlebih-lebihan,” lanjutnya.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, orang yang membeli mampu beli barang yang mahal ataupun branded dengan kualitas yang baik lebih akan mendapat pahala lebih banyak jika dibanding ia membeli barang dengan kualitas di bawahnya.

“Lebih besar pahalanya orang kalau mampu beli kualitas A, lalu dia beli kualitas B. Kalau dia beli A, itu lebih besar pahalanya. Dia beli B, sebenarnya dia kekurangan pahala,” ungkapnya.

Hal tersebut karena membeli barang mahal dengan kualitas yang baik sama saja dengan menghargai diri sendiri dan apa yang diberikan Allah.

“Karena dia sedang tidak menikmati nikmatnya Allah, sementara dia butuh,” ujar Ustadz Khalid Basalamah menyebut orang yang pelit terhadap diri sendiri. [jember]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *