Di Saat Klaim Kebenaran Menjadi Monopoli Para Pemimpin

Kebenaran Menjadi Monopoli Para Pemimpin
Kebenaran Menjadi Monopoli Para Pemimpin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: KH Luthfi Bashori

Hajinews.id – Rasulullah SAW bersabda: “Kelak akan datang suatu masa yang mana para pemimpin itu akan menguasai rezeki kalian. Mereka berbicara kepada kalian tetapi mereka berdusta, dan mereka bekerja, tetapi mereka mencaci maki pekerjaan itu. Mereka selalu merasa tidak puas sebelum kalian menganggap baik perbuatan buruk mereka dan membenarkan kedustaan mereka.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Maka sampaikanlah kepada mereka perkara yang hak (kebenaran), jika mereka rela menerima nasehat yang haq itu (di saat mereka melampaui batas). Barang siapa terbunuh demi membela perkara yang hak, maka dia mati syahid.” (HR. Imam Thabrani melalui Imam Abu Sulalah).

Rasulullah SAW menceritakan bakal terjadinya zaman fitnah, yang akan menimpa kaum muslimin sesudah beliau SAW tiada. Maksudnya akan ada suatu masa dimana para pemimpin akan berbuat dzalim terhadap umat Islam. Jika masa itu telah terjadi, maka hendaklah umat Islam, terutama para ulamanya harus berani menyampaikan kebenaran yang haq kepada para pemimpin tersebut sesuai standar ajaran Islam.

Apabila para ulama ahlil haq (yang menyampaikan kebenaran) itu sampai terbunuh, maka mereka dicatat sebagai syuhada (mati syahid), karena mereka meninggal dalam keadaan membela kebenaran.

Di masa-masa itu sangat berat beban psikologis bagi umat Islam, karena mereka selalu mendapat tekanan-tekanan dengan banyaknya kebijakan para pemimpin yang tidak pro terhadap kepentingan umat Islam. Baik itu tekanan dalam bentuk materialis dalam dunia ekonomi, maupun tekanan moral saat menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Namun di saat itu pula, muncul tokoh-tokoh Islam yang lebih memilih diam seribu bahasa di saat mereka melihat kedhaliman terhadap umat Islam merajalela, sekalipun mereka menyaksikan secara langsung betapa berat beban yang diemban oleh umat Islam.

Tetapi karena para tokoh itu khawatir ikut menderita atas kejamnya kebijakan para pemimpin, maka merekapun lebih nyaman jika berdiam diri. Bahkan ada pula yang justru mengambil kesempatan ikut berkolaborasi (menjilat) dan larut dalam kedhaliman, walaupun tidak secara langsung di lakukan terhadap umat Islam, semisal ikut menyetujui dan mendukung peraturan para pemimpin yang bersifat dzalim dan kerap merugikan umat Islam.

“Katakan yang haq (kebenaran) sekalipun pahit akibatnya !!!”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *