SBY Ungkap dengan Kontrol Rakyat, Pemimpin Tidak Akan Salah Jalan: For The Sake of People Interest

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Kesan terhadap sosok Dipo Alam diungkapkan langsung oleh Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Seperti diketahui, Dipo Alam adalah salah satu sosok yang menemani SBY dalam perjalanan politiknya sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

SBY menceritakan sosok eks Sekretaris Kabinetnya itu saat menghadiri peluncuran buku ‘Biografi Dipo Alam’ pada Senin, 31 Januari 2022.

Menurut SBY, Dipo bisa memerankan diri sebagai mitra yang baik, sesuai dengan posisinya.

Bahkan, pelopor Partai Demokrat ini mengakui bahwa selama dirinya menjadi presiden, Dipo tidak kehilangan identitas sebagai aktivis.

Artinya, Dipo masih kerap melontarkan kritik secara langsung kepada SBY, tanpa rasa takut.

“Selama di kabinet, Pak Dipo Alam jiwa aktivismenya tidak pernah hilang, gelisah kalau ada hal-hal yang tidak benar, kritis tapi berisi kepada saya juga kritis,” ujarnya dilansir Galamedia melalui berbagai sumber Selasa, 1 Februari 2022.

“Meskipun disampaikan empat mata, menyampaikan hal yang tidak enak didengar supaya saya tidak keliru dalam mengambil keputusan,” sambungnya.

Lebih lanjut, presiden yang menjabat sejak tahun 2004-2014 ini menyinggung bahwa dalam negara demokrasi, sebuah kekuasaan pemerintah harus tetap dikontrol.

Dia mengulas tentang bentuk kontrol kekuasaan adalah diterapkannya konsep trias politika, yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

“Siapa yang mengecek power, ada check and balances dalam trias politika. Checks and Balances antara negara dengan rakyat, pemimpin dengan yang dipimpin,” jelasnya.

SBY memaparkan, kontrol masyarakat terhadap pemerintahan adalah sistem politik yang indah. Sebab, dengan kontrol masyarakat, seorang pemimpin tidak akan berjalan di jalan yang salah.

“Dengan kontrol dari rakyat, aktivis, civil society karena biasanya pemimpin tidak akan salah jalan dalam mengambil keputusan yang bertentangan dengan rakyat,” ungkapnya.

“Semuanya for the sake of people interest (untuk kepentingan rakyat),” tandasnya.

Sebagai infomasi, Dipo dipercaya oleh SBY menjadi Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Berkembang (Developing Countries) 8 atau D-8 pada tahun 2006, yang bermarkas di Istanbul, Turki.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *