Teliti Metode Dakwah KH Bisri Musthofa, Samsul Raih Doktor

DOKTOR DAKWAH: Samsul Munir (tengah) foto bersama dengan Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq dan tim penguji usai ujian terbuka menyampaikan disertasi ‘’Metode Dakwah KH Bisri Musthofa’’ di aula Pascasarjana UIN Walisongo Jalan Walisongo, Jrakah, Semarang, Rabu (2/2) kemarin.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SEMARANG, Hajinews.id – Dosen Universitas Sains Ilmu Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo Samsul Munir kemarin dikukuhkan menjadi Doktor Ilmu Dakwah setelah menyampaikan ujian terbuka disertasi berjudul ‘’Metode Dakwah KH Bisri Musthofa’’.

Ujian terbuka berlangsung di auditorium Pascasarjana UIN Walisongo kampus 1 Jalan Walisongo, Jrakah, Rabu (2/2) kemarin. Samsul menghadapi delapan orang tim penguji terdiri Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq MAg sebagai ketua sidang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tim penguji lainnya yaitu Dr H Nasihun Amin MAg, Prof Dr H Fatah Syukur MAg, Dr H Muhammad Sulthon MAg, Prof Dr H Nur Syam MSi (penguji eksternal), Dr H Awaluddin Pimay Lc MAg, Dr H Najahan Musyafak MA dan Dr Agus Riyadi MSi.

Hadir pada kesempatan itu Ketua Yayasan IIQ Heru Irianto

Rektor Unsiq Dr Z Sukawi MA, Ketua ICMI Jateng Prof Dr Ir H Suradi Wijaya Saputra, para wakil rektor dan dekan di lingkungan Unsiq, Ketua PCNU Kabupaten Wonosobo Dr KH Arifin Sidiq MPd dan lain-lain.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq dalam pidatonya mengatakan, Samsul merupakan doktor ke 223 yang diluluskan UIN Walisongo. Menurutnya disertasi Samsul Munir membuktikan metode dakwah KH Bisri Musthofa sangat relevan diaplikasikan dalam masyarakat Indonesia yang pluralis. ‘’KH Bisri Musthofa menggunakan multi metode dalam dakwah. Maka hendaknya dara dai bisa meneladani metode dakwah yang diterapkan oleh KH Bisri Musthofa. Dakwah yang humanis dan rahmatan lilalamin,’’ kata rektor.

Dia mengucapkan selamat kepada Unsiq Wonosobo atas lahirnya doktor dalam Ilmu Dakwah untuk meningkatkan kualitas para dosen.

Dari Rembang

Dalam disertasinya, Samsul Munir yang kini menjabat Kepala

Lembaga Kajian Islam Nusantara dan Ahussunah wal Jamaah An-Nahdhiyah (LKINA) Unsiq Wonosobo mengatakan,

KH Bisri Musthofa (1915-1977 M) ayah kandung KHA Musthofa Bisri adalah salah seorang tokoh dakwah dari Leteh Kabupaten Rembang yang memiliki kelebihan dalam aktivitas dakwahnya.

‘’Dalam praktik dakwahnya Kiai Bisri menggunakan berbagai macam metode untuk kepentingan dakwah, seperti metode dakwah bil-lisan (ceramah),  metode dakwah bilqalam (tulisan) dengan menulis buku-buku atau kitab-kitab, dan metode dakwah bil-hal (dengan amal nyata). Termasuk dengan menggunakan metode dakwah bimbingan konseling, metode dakwah melalui organisasi, bahkan metode pemberdayaan ekonomi dan metode dakwah politik,’’ kata Ketua Komisi Dakwah MUI Kabupaten Wonosobo itu.

Karya Kiai Bisri yang fenomenal adalah Tafsir Al-Ibriz li Ma’rifati Tafsir Al-Quran al-‘Aziz, tafsir dalam Bahasa Jawa yang mula-mula ditulis dengan menggunakan huruf Arab dengan Bahasa Jawa yang dikenal dengan huruf Arab Pegon.

Menurut Samsul, tujuan disertasinya itu untuk menemukan metode apa saja yang dilakukan oleh KH Bisri Mustofa dalam aktivitas dakwahnya, dan bagaimana implementasnya dalam dakwah di era sekarang. Dalam disertasi itu ditemukan bahwa KH. Bisri Musthofa menggunakan Multi-Metode Dakwah, yaitu menggunakan berbagai macam metode untuk aktifitas dakwahnya.

Menurut Samsul Munir yang juga Ketua Rumah Muallaf MUI Wonosobo, implementasi multi-metode dakwah yang dilakukan KH Bisri Musthofa relevan dengan era sekarang, di mana mampu menyesuaikan dengan perubahan sosial yang dipicu oleh sistem informasi teknologi global.

‘’Metode dakwah dengan lisan sebagaimana yang dilakukan oleh KH Bisri Musthofa menjadi sangat penting di zaman sekarang dengan konteks budaya maupun substansi materi kekinian. Relavansinya pada tataran dakwah dengan tulisan juga menjadi strategis dengan melalui sistem informasi digital atau industri 4.0. dakwah dengan aksi nyata (bi al-hal) menjadi sarana sertategis dalam upaya bagaimana nilai-nilai agama dapat mewarnai terhadap kebijakan negara,’’ katanya. Oleh karena itu baik metode dakwah dengan lisan, dengan tulisan, dan dengan aksi nyata sebagimana konsep pemikiran dakwah KH Bisri Musthofa masih relevan di era sekarang. (Agus)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *