Mengapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Adzan Semasa Hidupnya? Ternyata Ini Alasannya!

Mengapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Adzan
Mengapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Adzan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Semasa hidupnya mengemban amanat sebagai rasul Allah Swt., ternyata Nabi Muhammad SAW tidak pernah sekalipun mengumandangkan adzan. Lantas, kenapa Nabi Muhammad tidak pernah adzan?

Banyak orang bertanya-tanya apakah Rasulullah selaku manusia paling mulia di muka bumi ini pernah mengumandangkan adzan atau tidak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Asy-Syarqawi, Nabi Muhammad SAW pernah sekali mengumandangkan adzan sekali ketika dalam perjalanan (safar).

Namun, setelah itu ia tidak lagi mengumandangkan adzan karena menunjuk Bilal bin Rabah sebagai muadzin.

Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal memiliki suara merdu.

Di Madinah, Bilal dipilih langsung oleh Nabi Muhammad SAW sebagai mu’azzin pertama dalam sejarah Islam untuk mengumandangkan panggilan adzan dari Masjid Nabawi.

Menurut pendapat ulama, ternyata ada beberapa alasan kenapa Nabi Muhammad SAW tidak mengumandangkan adzan salat.

Kenapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Adzan?

adzan
adzan

Alasan utama kenapa Rasulullah tidak mengumandangkan adzan karena Allah Swt. memerintahkan demikian.

Terkait hal ini, ulama fiqih pun telah merumuskan hikmah-hikmah di balik alasan kenapa Rasulullah tidak mengumandangkan adzan salat semasa hidupnya.

Pertama, apabila Rasulullah mengumandangkan adzan, maka dikhawatirkan orang yang tidak menjawab seruannya akan termasuk ke dalam kategori ayat berikut:

فَلْيَحْذَرْ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasulullah takut akan ditimpa cobaan atau azab yang pedih.” (Q.S. Annur: 63)

Imam al-Hithab dalam kitab “Mawahibul Jalil” mengatakan bahwa adzan ditinggalkan oleh Rasullah karena jika ia mengatakan hayya alas shalah dan umat Islam tidak segera melaksanakan, maka mereka akan disiksa berdasarkan ayat tersebut.

Kedua, Rasulullah adalah penyeri, maka tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri dengan mengucap asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.

Ketiga, Jika Rasulullah mengumandangkan adzan dan sampa pada lafaz asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, maka akan ada pemahaman bahwa ada nabi setelah dirinya.

Keempat, orang yang pertama kali mengetahui lafaz adzan adalah Abdullah bin Zaid di dalam mimpinya. Oleh karena itu, Rasulullah mewakilkan kepada selain dirinya untuk mengumandangkan azan.

Kelima, Nabi Muhammad SAW disibukkan dengan urusan umat Islam sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Bahuti dalam kitabnya:

وَإِنَّمَا لَمْ يَتَوَلَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وآله وسلم وَخُلَفَاؤُهُ مِنْ بَعْدِهِ الأَذَانَ؛ لِضِيقِ وَقْتِهِمْ عَنْهُ

“Sungguh Nabi Muhammad SAW dan para khalifah setelahnya tidak berkuasa (berkesempatan) mengumandangkan adzan (salat) karena sempitnya waktu mereka untuk melaksanakan hal itu.”

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *