Hari Ini Kampus MTsN 2 Diresmikan Menag Berpindah dari Kauman Butulan hingga Soekarno-Hatta

Kampus MTsN 2 Diresmikan Menag
TERIMA PIALA: Kepala MTsN 2 Kota Semarang Ahmad Alfan menerima piala dari peserta didik yang berhasil menjadi juara di tingkat Kota Semarang, belum lama ini.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Selasa ini (8/2) Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas meresmikan pembangunan sarana prasarana (sarpras) sebanyak 29 madrasah negeri se-Jawa Tengah. Satu di antaranya Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Semarang yang mulai hari ini menempati gedung baru di Jalan Soekarno-Hatta, Kalicari Semarang. Berikut catatan Wartawan.

Syukur Alhamdulillah, MTsN 2 Kota Semarang menempati bangunan gedung sekolah yang megah dan tergolong mewah. Kepala MTsN 2 Kota Semarang Ahmad Alfan menuturkan, proyek senilai Rp 10,9 miliar itu menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dibangun di atas tanah seluas 4.301 m2. Terdiri bangunan ruang belajar, laboratorium, perpustakaan terpadu, tempat ibadah dan lain-lain.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

‘’Tiap ruang kelas ber-AC dilengkapi kamera CCTV dan khusus 30 ruang kelas digital dilengkapi dengan Smart TV 65 in touchscreen android,’’ kata Alfan.

Secara khusus dia menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama RI Gus Yaqut, Kepala Kanwil Kemenag H Musta’in Ahmad, Kepala Kantor Kementerian Agama dan Wali Kota Semarang yang memberikan perhatian khusus kepada madrasah. ‘’Dengan fasilitas Pendidikan yang hebat, nyaman untuk belajar, mudah-mudahan berdampak menghasilkan lulusan anak didik yang berkualitas dalam segala bidang,’’ katanya.

Ada cerita pilu perjalanan sejarah Madrasah Tsanawaiyah Negeri 2 dari dulu hingga sekarang. Cerita pilunya antara lain kampus yang berpindah-pindah dari Kauman Butulan No.131 Kauman hingga Kampus Citandui Raya III, Citarum Semarang.

Alfan bersama beberapa guru dan pengurus komite melakukan napak tilas perjalanan madrasah. Napak tilas ini dilakukan untuk menelusuri keberadaan sejarah mulai berdirinya sampai keberadaan madrasah saat ini.

Menapaki kembali sejarah madrasah yang bermula mulai dari proses penegerian madrasah swasta menjadi madrasah negeri, dengan gedung yang selalu berpindah-pindah karena memang belum memiliki lahan dan gedung yang belum memadai. Dari segala hal yang serba keterbatasan hingga akhirnya saat ini memiliki gedung yang megah di tengah Kota Semarang dengan fasilitas belajar yang memadai.

Proses Penegerian

Napak tilas perjalanan sejarah itu diawali dengan mendatangi lokasi yang pernah dijadikan proses belajar-mengajar jauh sebelum nama madrasah menjadi MTsN 2 Kota Semarang. Dengan dipandu Lilik Pujihastuti, mantan Kepala TU saat itu yang menjadi saksi proses penegerian dan Siti Estikoma, seorang guru yang pernah mengajar sekaligus menjadi saksi perjalanan madrasah dari tempat awal berdiri hingga sekarang.

‘’Berawal dari bangunan yang berada gang sempit Kauman Butulan No.131 Kauman Semarang yang saat ini berfungsi sebagai Pondok Pesantren Raudhatul Qur’an dibawah asuhan Ir KH Khammad Maksum Al-Hafidz. Saat pertama kali memandang gedung yang begitu sederhana, jauh dari kesan besar apalagi megah ternyata dari sanalah cikal bakal berdirinya MTsN 2 Kota Semarang, tanpa terasa menjalar rasa haru,’’ kata Alfan.

Bagaimana suasana dan keadaan anak-anak belajar benar-benar tidak layak. Antar kelas hanya dibatasi papan yang tidak permanen, di ruang yang sempit bahkan saat siswa ingin keluar dari bangkunya pun harus naik ke meja bukan karena kurang ajar atau tidak sopan, tapi karena memang begitulah keadaan kelas yang jarak antar bangku dan meja sangat dekat.

Memang menjadi rahasia umum, rata-rata madrasah selalu dibangun dengan awal apa adanya, tanpa didukung oleh pendanaan maupun kualitas pendidikan yang memadai. Namun begitu, niatan ikut ambil bagian dalam memperbaiki nasib bangsa melalui pendidikan menjadikan sebuah madrasah tetap mampu berdiri kokoh. ‘’Sebuah awal yang dilakukan dengan niat baik, Insya Allah diyakini akan membuahkan hasil yang baik. Itulah niatan sebuah madrasah berdiri di tengah gempuran nilai moral atas nama kemodernan dunia,’’ tuturnya.

Bermula dari Yayasan Mu’allimat dengan Akte Notaris R.M.Soeprapto No.91/1962 yang mendirikan Madrasah Tsanawiyah Mu’allimat pada tahun 1962 yang berlokasi di Jalan Kauman Butulan No.131 Kauman Semarang. Dalam serba keterbatasan, proses kegiatan belajar tetap berjalan. Semangat juang pada guru dan karyawan yang didukung masyarakat sekitar, madrasah ini terus berjalan mencerdaskan anak-anak yang haus ilmu pengetahuan dan juga ilmu agama.

Penggunaan gedung milik Yayasan Mu’allimat oleh MTsN Semarang agar ada kepastian, maka Kepala MTsN Semarang yang saat itu dijabat Drs H Muhammad Asyiq melakukan perjanjian kontrak gedung dengan yayasan Mu’alimat yang diwakili Umar Tamara selaku Ketua Yayasan. Dalam surat perjanjian kontrak tersebut disepakati bahwa kontrak gedung untuk kegiatan pendidikan MTsN Fillial sejak tahun pelajaran 1994/1995 sampai dengan tanggal 18 Mei 1997.

Dalam perjalanannya, MTsN Fillial menggunaan gedung milik Yayasan Muallimat hanya sampai awal Desember 1995 mengingat kondisi gedung yang tidak memenuhi syarat bagi kelangsungan suatu proses pendidikan yang baik. Oleh karena itu kepala madrasah memutuskan mulai tanggal 4 September 1995 memindahkan seluruh kegiatan pendidikannya ke kelurahan Bendungan kecamatan Gajahmungkur, tepatnya menempati gedung SD milik Yayasan Pendidikan Sriwijaya Semarang di Jalan Veteran No.3 Semarang. Penempatan gedung tersebut berstatus sewa kontrak selama 3 tahun terhitung mulai tanggal 4 September 1995 sampai dengan 3 September 1998.

Perjanjian tersebut telah disepakati oleh MTsN Fillial Semarang dengan Yayasan Pendidikan Sriwijaya yang diwakili Soekomo Wibowo selaku ketua yayasan.

Di lokasi inilah, saat Kepala MTsN Fillial dijabat Drs H Sukron, mulai menunjukkan perkembangan dan prestasi yang meningkat. Pada pada tahun kedua, MTsN Fillial resmi memperoleh status Negeri penuh melalui surat Keputusan Kepala Kanwil Depag Jateng Nomor Wk/5.a/PP.03.2/887/1997 tentang pembukaan dan penegerian dilakukan Ml/MTs/MA tahun 1997 Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 10 April 1997. Sejak itu pula namanya berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Gajahmungkur Semarang.

Peresmian

Upacara peresmian penegerian dilaksanakan 6 Juni 1997 oleh Walikota Semarang Sutrisno Suharto didampingi oleh Kepala Kanwil Depag Jateng Drs H Abdurrosyad.

Sayangnya saat ini gedung bekas madrasah sudah tidak ada lagi dan sudah berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah. Bahkan akses jalan menuju lokasi madrasah berdiri saja tidak ada. Ahmad Alfan hanya terlihat puing-puing yang berserakan di antara sampah-sampah sambil mengenang ke masa silam bahwa di tempat itu pernah ada suara gelak tawa dan sendau gurau dalam mewarnai proses belajar anak-anak madrasah.

KAMPUS MTsN 2: Kampus Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Kalicari Semarang yang megah dan lengkap.

Sementara itu, tiga tahun semasa sewa kontrak pemakaian gedung yang sudah mendekati akhir dan tidak dapat diperpanjang atau diperbarui lagi, padahal gedung penggantinya belum tersedia. Kepala Madrasah dan Komite yang saat itu diketuai H Nurdi Hadiyanto berupaya mengganti lokasi dengan menghubungi pihak-pihak terkait. Alhamdulillah, upaya keras dan cepat untuk mencari lokasi bagi MTsN Gajahmungkur mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari Walikota Semarang Sutrisno Suharto, Wakil Walikota Semarang Drs H Herjono, Kepala Kandepag Kota Semarang Drs Charis Abidin, dan  Kepala Dinas P dan K Kota Semarang Drs Gambang Susanto. Setelah mendapat surat keputusan Dinas P dan K Kotamadya Semarang Nomor 6422/505, tanggal 27 Juli 1998, tentang permohonan tempat dan ditindaklanjuti dengan surat perjanjian Walikota Semarang dengan Nomor: 425/122, tanggal 17 Desember 1998 tentang Pinjam Pakai ruang Guru SD Negeri Mlatiharjo 04 kepada MTsN Gajahmungkur Semarang.

Sejak 24 Agustus 1998, mulailah kegiatan belajar siswa madrasah pindah di SD Mlatiharjo 04 Semarang yang letaknya di Jalan Citandui Raya III. Namun hanya boleh menempati salah satu bangunan yang ada (3 ruang kelas, 1 kantor Tata Usaha dan perpustakaan).

Pada awal tahun pelajaran 2000/2001, seluruh murid SD Negeri Mlatiharjo 04 dipindahkan untuk di-merger ke SD Negeri Mlatiharjo 01-02. Dengan berpindahnya SD Negeri Mlatiharjo 04, sehingga seluruh gedung dan lokasi diperkenankan untuk dipakai oleh MTsN Gajahmungkur Semarang.

Hal ini diperkuat dengan surat Keputusan Walikota Semarang Nomor. 425.1/ 3923, tanggal 5 September 2001 tentang realisasi penyerahan lokasi SD Negeri Mlatiharjo 04 kepada MTsN Gajahmungkur Semarang.

Sejak turunnya SK Walikota Semarang tersebut, pengelolaan dan penataan di berbagai bidang semakin ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik-baiknya demi mendukung terwujudnya tujuan pendidikan yang optimal termasuk pembangunan gedung baru dan pengadaan serta penyempurnaan sarana prasarana lainnya yang menunjang berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar.

Mengingat lokasi madrasah saat itu sudah tidak lagi di Kelurahan Gajahmungkur, maka Kepala MTsN Gajahmungkur yang saat itu dijabat H. Mujahid, MPd mengusulkan perubahan nama atau nomenklatur menjadi MTsN 2 Semarang. Pada perkembangan selanjutnya berdasarkan SK Menag Nomor. 402 tahun 2002 tanggal 17 September 2002 berubah lampiran Keputusan Menag No. 107 tahun 1997 tentang pembukaan dan penegerian madrasah dari MTsN Gajahmungkur menjadi MTsN 02 Semarang. Dengan menggunakan nama MTsN 2 Semarang ternyata membuat rancu, karena di Kabupaten Semarang juga ada nama yang sama, untuk itu pada tahun 2016 nama MTsN 02 Semarang menjadi MTsN 2 Kota Semarang. [agus]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *