Blunder! Gerbang Internasional Dibuka Saat Lonjakan Covid-19, DPR: Pemerintah Memang Tak Pernah Tegas

Foto: Calon penumpang berjalan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (18/12/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi lalu lintas angkutan udara sebanyak 2,1 juta penumpang pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru 2021. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id– Anggota Komisi V DPR, Irwan Fecho menganggap, sejak awal pandemi COVID-19, Presiden Jokowi dan para pembantunya memang tidak pernah memberikan regulasi yang tegas serta adil. Karenanya, tak heran bila ketika terjadi lonjakan pandemi tidak pernah diantisipasi dengan baik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu disampaikan Irwan merespons sikap Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang membuka kembali rute penerbangan internasional dari dan ke Bali mulai Jumat (4/2/2022). Keputusan itu diambil di tengah kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

“Kalau kita review, saat Covid-19 merebak di luar negeri justru penerbangan asing dibuka seluasnya. Sama seperti saat ini saat varian Omicron naik tinggi justru semua pintu masuk kedatangan internasional dibuka,” kata Irwan Fecho kepada wartawan, Senin (7/2/2022).

Politikus Partai Demokrat ini juga menilai, penanganan pandemi COVID-19selama ini, sangat terlihat bahwa pemerintah pusat kerap menekan daerah.

“Regulasi ditegakkan hanya untuk orang kecil atau yang berlawanan dengan pemerintah,” jelas Irwan.

Irwan menegaskan, setiap kasus Covid-19 sedang tinggi seperti saat ini pasti yang kerap menjadi korban oleh satgas adalah rakyat kecil yang berkegiatan. Sementara pembatasan warga luar asing ditiadakan masuk ke Indonesia.

Selain itu, teladan Presiden Jokowi dan para pembantunya tentang protokol kesehatan (prokes) saat berkegiatan yang benar dan aman bagi masyarakat juga semakin drop.

“Kunjungan kerja Jokowi dan pembantunya ikut mendorong peningkatan Covid-19sejak awal sampai varian omicron. Termasuk kerumunan terbaru di Sumut,” papar Irwan.

Bagi Irwan, semestinya masyarakat mendapatkan teladan dari pemerintah. Karena, kalau bukan dari pemerintah, masyarakat harus mendapatkan teladan dari mana lagi.

“Tidak ada teladan lalu masyarakat harus mencontoh siapa? Masyarakat itu punya akal dan hati. Pasti mereka berpikir dan membandingkan. Jangan salahkan kalau mereka juga protes dan menuntut keadilan,” tukasnya

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *