Kecewa Ekonomi RI Tahun 2021 Tumbuh 3,69 Persen, Pengamat: Pemulihan Ekonomi Tak Memuaskan

Bhima Yudhistira Adhinegara. (ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun lalu hanya 3,69 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut meleset dari target APBN 2021 yang dipatok pemerintah sebesar 5 persen (yoy).

Ekonom sekaligus Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengaku, tidak puas dengan raihan pertumbuhan ekonomi tersebut di tengah gencarnya pemerintah melakukan proses pemulihan ekonomi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pemulihan ekonomi berdasarkan rilis BPS menunjukkan angka yang kurang memuaskan. Dengan pertimbangan basis pertumbuhan tahun sebelumnya minus, seharusnya ekonomi bisa melesat diatas 5 sampai dengan 7 persen di 2021,” kata Bhima saat dihubungi Suara.com, Senin (7/2/2022).

Lebih lanjut, Bhima mengatakan, sebetulnya Perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu cukup terbantu dengan naiknya harga sejumlah komoditas baik perkebunan maupun tambang. Namun kondisi ini, tidak cukup mengerek pertumbuhan ekonomi yang ada.

“Tapi sayangnya, karena kualitas manufaktur nya rendah, dan mengandalkan komoditas primer maupun setengah jadi, akhirnya dorongan pertumbuhan tidak bisa maksimal,” ucapnya.

Sementara di sisi lain, Varian Omicron sangat berdampak terhadap kegiatan konsumsi rumah tangga, khususnya di kuartal ke-IV 2021. Masyarakat kembali tertahan untuk lakukan belanja diluar rumah.

“Inflasi yang mulai merangkak naik gerus daya beli di kelas menengah dan bawah. Musuh terbesar di akhir 2021 sampai dengan dua tahun kedepan adalah inflasi. Jangan main-main dengan naiknya harga di level produsen maupun konsumen,” katanya.

Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021 sebesar 3,69 persen secara kumulatif, artinya dibawah target APBN 2021 yang dipatok sebesar 5 persen.

Meski begitu, pertumbuhan ekonomi ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mengalami kontraksi atau minus 2,07 persen.

“Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 tumbuh 1,06 persen (qtq) dan kalau saya bandingkan dengan triwulan IV-2020 tumbuh 5,02 persen (yoy) sedangkan secara kumulatif artinya selama 2021 tumbuh 3,69 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/2/2022).

Jika dijabarkan per kuartal, Ekonomi Indonesia pada kuartal I tumbuh minus 0,74 persen, kemudian mulai mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,07 persen di kuartal II 2021.

Selanjutnya pada kuartal III 2021 tumbuh sebesar 3,51 persen demikian juga di kuartal IV 2021 yang tumbuh 5,02 persen.

“Untuk kuartal IV – 2021, ekonomi Indonesia tumbuh positif 5,02 persen lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 3,51 persen” katanya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *