Tegas! HMI Kritik Penanganan Konflik Lahan di Wadas Jateng

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id —Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Isaman (PB HMI) mengkritik kejadian pengerahan polisi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Dalam peristiwa itu, puluhan orang sempat diamankan.

Ketua Bidang Hukum dan HAM PB HMI, Yefri Febriansah meminta pemerintah agar memahami kebutuhan rakyat sebelum mengambil kebijakan. Dia meminta agar rencana membuka tambang dihentikan jika ada penolakan dari warga setempat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pemerintah harus mengerti, masyarakat Wadas sendirilah yang tahu, mereka hidup bahagia atau tidak, dengan atau tanpa tambang, jadi negara jangan korbankan rakyat demi ambisi,” tegas Yefri, dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).

“Hentikan rencana penambangan, jika masih banyak rakyat yang menolak,” lanjutnya

Dia menyebut warga Wadas memiliki hak untuk menolak atau menerima proyek tambang andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

“Perjuangan warga Wadas menolak pengukuran untuk kepentingan penambangan bukan hanya sekadar menjaga hak atas tanah, tapi juga menjaga hak atas masa depan mereka, hak untuk hidup dengan kondisi lingkungan yang baik,” ujarnya.

Yefri mengkritik tindakan kepolisian mengerahkan anggotanya untuk amankan pengukuran lahan. Tindakan itu disebut Yefri berlebihan.

“Aparat sangat berlebihan menghadapi rakyat, yang mereka jaga bukan sekadar tanah, tapi masa depan mereka, masa depan anak cucunya, kami minta aparat berhenti bertindak represif terhadap rakyat,” katanya.

Ganjar Minta Maaf

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf atas insiden pengukuran lahan di Desa Wadas, Purworejo. Ucapan maaf ini disampaikan Ganjar secara berulang.

“Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman,” ujar Ganjar dalam keterangan pers yang digelar di Mapolres Purworejo seperti dikutip dari detikJateng, Rabu (9/2/2022).

“Saya minta maaf dan saya minta maaf,” demikian ditegaskan kembali oleh Ganjar di ujung kalimatnya.

Ganjar mengaku sudah berkomunikasi intens dengan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengenai insiden di Wadas ini. Ganjar menyebut sejumlah warga yang ditangkap bakal dilepas.

“Kemarin malam saya cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda, intens sekali untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo, terkhusus Wadas. Kami sudah berkomunikasi dan bersepakat masyarakat yang kemarin diamankan insyaallah akan dilepaskan,” ujar Ganjar.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *