Wadas Kandas, Ganjar Terkapar

Wadas Kandas, Ganjar Terkapar
Ganjar pranowo temui warga wadas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kalau mau obyektif dan proposional, soal Wadas ini menarik dan unik. Ada dua esensi persoalan yang berbeda menyimutinya.

Oleh Yusuf Blegur, Pegiat Sosial dan Aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id Pertama, pemerintah relatif  telah menempuh aturan main, baik secara regulasi maupun aspek sosial yang ada di masyarakat. Itu terlihat bagaimana program PLTA yang nantinya akan jadi bendungan terbesar di Asia Tenggara, begitu lama progress proyeknya karena kehati-hatian Ganjar Pranowo selaku Gub. Jateng.

Ganjar paham bentul konsep developmentalsm itu bagaimanapun baiknya bagi kehidupan negara dan rakyat tetap harus ada yang dikorbankan setidaknya termarginalkan. Terlebih selama 7 tahun kepemimpinannya, Ganjar hanya menghasilkan 2 proyek besar yang dianggap gagal dan sumir. Ganjar jelas traumatic dan tidak mau ambil resiko soal wadas ini.

Kondisi diperburuk dengan kemunculan mafia atau makelar tanah yang memanfaatkan situasi  ganti untung lahan warga yang terdampak  pembangunan proyek tsb. Jadilah ini kemudian memicu dinamisnya dukungan dus  resistensi di kalawangan warga Wadas. Alhasil aroma agitasi dan propaganda juga provokasi di kalangan warga.

Kedua, meskipun secara substansi kelangsungan proyek bertahap itu berjalan baik dan relatif kondusif, terutama pembebasan lahan bukit kaya andesit dan yang akan diambil batu andesit untuk pembangunan damnya bendungan dan untuk itu diperlukan kwari penambangannya.

Sayangnya rencana teknis pengukuran lahan yang sudah dibebaskan dan disetujui warga, menggunakan pola lama aparat yaitu intimidasi dan represi aparat. Ini menjadi gejolak  dan rentan eksploitasi kampanye hitam dan pembusukan Ganjar yang sosoknya memang sudah bermasalah khususnya dan rezim Jokowi yang sudah pada tahapan ingin dimakzulkan rakyat. Publik tidak mau tahu dan enggan mengurus soal latar belakang dan perkembangan proyek senilai 9 T itu. Publik hanya bisa tahu megakumulasi dan menggeneralisir sikap apriori kebijakan rezim yang selama ini banyak kegagalan dan selalu menggunakan pendekatan keamanan terhadap masalah bangsa, terlebih soal-soal perampasan dan penggelapan aset maupun tanah rakyat. Kekerasan oleh aparat menjadi dominan dan isu sentral yang menggeser permasalahan inti, betapapun dinamika tinggi yang terjadi di lapangan. Sepertinya entah normatif atau ada hidden agenda, Kasus Wadas meledak sekonyong-konyong oleh tindakan aparat keamanan.

Menjadi lebih menarik lagi soal peran pers terutama media mainstream yang lagi-lagi ambigu dan ambivalens menyikapinya, kalau tidak mau disebut standar ganda dalam kasus Wadas. Media mainstream  ikut asyik dan enjoy seolah mendorong agresifnya media sosial.

Tapi apapun itu,  ini justru jadi blunder dan boomerang bagi Ganjar yang justru dari awal pingin lebih hati-hati dan ingin main aman dalam proyek tersebut. Namun apa daya, citra dan dan jalan mulus menuju capres 2024 yang terus diupayakan susah payah oleh Ganjar, semakin tergerus yang sosoknya memang sudah diganggu skandal beberapa proyek sebelumya termasuk e-ktp.

Jadi, sebagai bentuk partisipasi dan solideritas terhadap warga Wadas, in syaa Allah saya hanya bisa berpartisipasi dengan menulis

 “Wadas Kandas, Ganjar Terkapar”,  (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *