Istana  Ibu Kota Negara Baru Rp2 T? Begini Kata Ridwan Kamil

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Ongkos pembangunan istana negara di Ibu Kota Baru Nusantara, Kalimantan Timur dinilai terlalu mahal untuk satu fungsi bangunan. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menurut dia dalam praktek arsitektur desain awal tidak selalu langsung dibuat karena ada kompromi lain seperti biaya teknis dan selera klien. Sehingga desain awal istana ini masih harus dikawal dan dikaji.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Hasil akhir biasanya nggak sama dengan desain awal. Tapi itu keputusan politiknya, termasuk istana negara hingga Rp2 triliun itu nggak masuk akal. Membelanjakan Rp2 triliun untuk satu fungsi bangunan agak berlebihan,” kata Ridwan Kamil dalam diskusi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Rabu (9/2/2022).

Ridwan melihat presiden punya otoritas untuk memilih bangunan sesuai seleranya. Seperti presiden Soekarno yang membangun Jakarta sesuai seleranya, dimana patung dan gigantisme.

Meski begitu mengusulkan harus ada pendampingan dari asosiasi arsitek sebagai pembisik atau penasihatnya. Supaya asosiasi terlibat dalam proses pembangunan ini.

“Ada perdebatan desain garuda besar dan pilihan material menjadi Rp2 triliun itu dari material (mahal, red) bukan dari luas bangunan. Itu pilihan monumental bikin patung tapi seolah-olah bangunannya mahal. Ini momen IAI punya sikap dan didengar masyarakat karena menyangkut nama baik bangsa di masa depan,” kata Ridwan.

Diketahui total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN baru mencapai Rp466 triliun. Sementara untuk pembangunan kawasan pemerintahan termasuk istana membutuhkan anggaran Rp51 triliun.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *