Menahan Tangis di Depan Anggota DPR, Guru: Jangan Jadikan Kami Mainan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

 

 

 

Jakarta, Hajinews.id – Sejumlah forum guru honorer kembali mendatangi Kompleks Parlemen Senayan. Kali ini, mereka menyampaikan keluh kesah mereka dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi II DPR. Karena Komisi II merupakan mitra kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Ketua Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori (GTKHNK 35+), Lina Kurniati mengadukan bahwa formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ( P3K ) yang ada di daerah tidak sesuai dengan anggaran untuk menggaji mereka. Itu semua karena alokasi APBD yang diatur dalam Peraturan Mendagri (Permendagri) No. 27/2021 tidak dapat mencukupi honor P3K daerah.

“Contoh di kabupaten Garut, anggaran P3K 2021 digunakan untuk penggajian ASN P3K lulusan 2019. Ketika jumlah anggaran dr Kemenkeu 2021 benar adanya dan tidak sesuai dengan jumlah formasi P3K, dengan kata lain tidak bisa menutupi kekurangan pembayaran penggajian, haruskah pemda menutupi kekurangan tersebut dari APBD,” ungkapnya di Ruang Rapat Komisi II DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Kemudian, sambung Lina, berdasarkan resume RDP dengan DPRD Kabupaten, APBD berkurang setiap tahunnya, Dana Alokasi Umum (DAU) memang turun tapi tidak bisa dipakai untuk apa pun karena peruntukkannya untuk menggaji P3K. Dan karena jumlahnya kurang, pemda pasti sangat keberatan karena kekurangannya sangat besar.

“Saya mohon, saya mohon dengan sangat, atas nama tenaga honorer, guru honorer dan tenaga kependidikan honorer, mau yang lulus passing grade, atau pun yang belum lulus passing grade, kami mentransfer ilmu. Pak, Bu, tolong sampaikan aspirasi kami,” pintanya.

“Insyaallah saya tidak akan menangis di Komisi X. Tolong sekali lagi jangan jadikan kami seperti permainan, karena dari pusat mengajukan ke daerah sebanyak-banyaknya tetapi keuangannya tidak sesuai dengan formasi yang diajukan atau dituliskan oleh Kemenkeu,” ujarnya memohon dengan suara yang parau.

Senada, Ketua Umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade (FGHNLPSI), Heti Kustrianingsih menjelaskan bahwa seleksi P3K 2021 sangat berpengaruh pada teman-teman kalangan guru, khususnya guru honorer swasta dan juga negeri. Tapi, dia mempertanyakan bahwa formasi yang disampaikan Mendikbudristek Nadiem Makarim, dari 1 juta guru hanya 506.262 formasi yang baru diajukan pemda di seluruh Indonesia.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *