Terjawab Sudah, Ini Alasan Gelar Haji Disematkan di Depan Nama Orang Indonesia. Bukan Untuk Gaya-gayaan!

Kuota Haji Indonesia akan Dipotong
Kuota Haji Indonesia akan Dipotong 50% Bakal Muncul Kerumitan Baru
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Apakah kamu penasaran, mengapa gelar haji disematkan di depan nama orang Indonesia yang sudah melakukan ibadah haji ke Makkah? Untuk tahu jawabannya, simak artikel ini!

Bagi masyarakat yang sudah melakukan ibadah haji ke Masjidil Haram di Kota Makkah, mereka akan mempunyai gelar ‘haji’ yang disematkan di depan namanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saat datang ke Indonesia, mereka lalu akan dipanggil dengan sebutan haji oleh orang yang mengenalnya.

Lantas, adakah alasan khusus mengapa gelar haji disematkan di depan nama orang Indonesia?

Apakah hanya Indonesia yang melakukan tradisi tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, langsung simak artikel ini!

Alasan Gelar Haji Disematkan di Depan Nama

Ulasan berikut kami lansir sepenuhnya di laman kemenag.go.id yang tayang pada tahun 2019 silam.

Menurut guru besar filolog Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Oman Fathurahman, tradisi penggunaan gelar haji oleh masyarakat sah-sah saja.

“Oman menjelaskan bahwa tradisi itu sah-sah saja. Salah satu alasannya adalah sejak masa silam, perjalanan menuju Tanah Suci bagi orang Nusantara adalah perjuangan berat tersendiri, harus mengarungi lautan, menerjang badai berbulan-bulan, menghindari perompak, hingga menjelajah gurun pasir,” tulis kemenag.go.id.

Tak ayal, bagi seorang yang berhasil melalui perjalanan berat tersebut dan selamat ke Indonesia, mereka dianggap berhasil mendapat anugerah dan kehormatan.

Terlebih, mereka sudah pergi ke Ka’bah untuk menunaikan rukun Islam yang notebene kiblat muslim di seluruh dunia.

“Itu mengapa dalam perkembangannya kemudian lazim di Indonesia ada pemberian gelar bagi jemaah haji usai menunaikan ibadah di Tanah Suci. Masyarakat menambahkan kata ‘haji’ atau “hajjah” saat menyebut nama mereka,” ungkap situs kemenag.go.id.

Apakah Tradisi Ini Hanya Ada di Indonesia?

Masih melansir sumber yang sama, Antropolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi menjelaskan, jika tradisi tersebut tak hanya terjadi di Indonesia.

Budaya itu pun dilakukan oleh beberapa negara ‘melayu’, seperti Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand Selatan.

“Tradisi di Mesir Utara bahkan bukan hanya memberi gelar haji, tapi juga melukis rumahnya dengan gambar Ka’bah dan moda transportasi yang digunakan ke Makkah,” ujar Dadi yang dikutip di kemenag.go.id.

Kemudian Dadi menguraikan, penggunaan haji di depan nama dapat dilihat dari tiga pandangan.

Pertama, secara keagamaan, haji merupakan perjalanan untuk menunaikan rukun Islam.

Terlebih bagi orang Indonesia, mereka harus melakukan pejalanan panjang dengan biaya yang tidak murah.

“Untuk itulah gelar Haji dianggap layak dan terus disematkan bagi mereka yang berhasil melakukannya,” tutur Dadi.

Lalu kedua, secara kultural, di mana selalu ada saja cerita menarik dan bahkan mengharukan dari seseorang yang sudah beribadah haji ke Makkah.

Terakhir ketiga, dari perspektif kolonial, penggunaan gelar haji pada zaman itu lantaran pemerintah kolonial Belanda takut akan pengaruh haji dalam gerakan anti-penjajahan.

Kemudian mereka membuat konsulat khusus untuk mencatat jemaah haji dari Hindia Belanda yang akhirnya membuat yang berhaji mesti memakai gelar haji agar mudah diawasi.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *