Soal Polemik Desa Wadas, ILUNI UI: Jangan Gunakan Kekerasan Atas Nama Pembangunan

(Foto: detikom)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Kondisi di Desa Wadas pasca-kericuhan di lokasi. Polisi masih berjaga, jumlah warga yang ditangkap belum jelas.

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian meminta agar jangan sampai ada kekerasan yang digunakan atas nama pembangunan seperti yang terjadi pada kasus Desa Wadas, Purworejo, baru-baru ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya, tindakan represif dan penggunaan kekuatan aparat kepada warga adalah tindakan yang sangat disayangkan.

“ILUNI UI sangat memperhatikan kebutuhan pembangunan bangsa, penggunaan sumber daya alam, dan juga proses pemanfaatan kedua hal ini. Untuk itu, menurut kami penggunaan tindakan represif dari aparat sebaiknya harus dihindari,” ungkap Andre dalam keterangan resminya, Senin (14/2/2022).

Menurut Andre, pembangunan harus menerapkan prinsip berkelanjutan, serta memperhatikan faktor lingkungan, aspek sosial, dan harus sesuai aturan.

Pembangunan secara global, kata Andre, saat ini sudah menggunakan pendekatan ESG atau environmental, social, dan governance.

“Jadi Indonesia juga harus mengimplementasikan hal ini,” tutur Andre.

Ketua Policy Center ILUNI UI Mohammad Jibriel Avessina juga mendorong pembangunan kekinian yang bersifat humanis, partisipatoris, dan berpihak pada yang lemah.

Dirinya berharap kasus di Desa Wadas jangan tidak menjadi seperti kasus kekerasan di Kedung Ombo.

“Agenda pembangunan tidak boleh mengorbankan rakyat kecil, tidak boleh ada yang tertinggal. Untuk itu, sebagai bagian dari tanggung jawab intelektual organik di masyarakat. Policy Center ILUNI UI melalui FDS ke-76 ini mengingatkan publik untuk berhati-hati dan sama-sama mengawal proses Wadas,” tutur Jibriel.

Berdasarkan hasil dari diskusi ini, ILUNI UI mengingatkan semua pihak pentingnya pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan selain bermanfaat untuk warga, juga harus menjaga lingkungan dan alam.

Selain itu, pembangunan juga harus memperhatikan aspek-aspek kepatuhan terhadap regulasi dan dilakukan dengan prosedur yang sesuai.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *