Inilah 7 Amalan Bulan Safar untuk Meraih Keberkahan, Dzikir hingga Membaca Al Quran

Amalan Bulan Safar untuk Meraih Keberkahan
Amalan Bulan Safar untuk Meraih Keberkahan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idBulan Safar adalah bulan kedua setelah Muharram dalam kalender Hijriyah. Amalan di bulan Safar sudah sepatutnya kita lakukan untuk mendapatkan ridha Allah.

Sayang, banyak yang menilai bahwa bulan Safar adalah bulan kesialan yang diyakini penuh bencana, musibah, kenahasan, dan sebagainya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu membuat mereka melakukan amalan-amalan tertentu guna menghindari bala tersebut misal membuat kenduri, berpuasa, mandi safar dan kegiatan lain yang mendekati syirik.

Padahal, bulan Safar tetaplah seperti bulan-bulan lainnya. Semua bulan itu sama dan tidak memiliki keburukan.

Jikapun terdapat musibah maka itu adalah ujian dari Allah sebagaimana dipaparkan dalam Alquran. Berikut ini sejumlah amalan bulan Safar yang bisa kita lakukan untuk memperoleh keutamaan dan pahala dari bulan tersebut.

1. Salat Berjamaah di Masjid

Dari Abu Umamah, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat jamaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR. Abu Dawud)

Keistimewaan melaksanakan salat berjamaah di masjid adalah salah satunya mendapatkan pahala 27 kali lipat dibandingkan salat sendirian.

2. Membaca Alquran

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali.” (HR. At Tirmidzi dan At Thabrani)

Bagi mereka yang suka membaca Alquran, banyak sekali manfaat membaca Alquran terutama untuk mengetahui ayat Alquran tentang tanggung jawab, juga mengetahui apa saja ayat Alquran tentang cinta.

3. Puasa Ayyamul Bidh

Amalan puasa lain yang bisa ditingkatkan di bulan Safar adalah puasa tiga hari pada pertengahan bulan. Puasa ini dikenal sebagai ayyamul bidh.

Seperti anjuran Nabi Muhammad, puasa ayyamul bidh harus selalu dirutinkan setiap bulannya. Puasa ayyamul bidh disebut juga dengan puasa hari-hari putih.

Anjuran untuk berpuasa hari-hari putih tersebut dijelaskan langsung oleh Rasulullah:

“Rasulullah biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriah). Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud)

4. Perbanyak Berdzikir

Salah satu keutamaan berdzikir adalah memperberat timbangan di akhirat, mendatangkan pahala, dan dicintai Allah.

“Aku membaca subhaanallah wal hamdulillah walaailaaha illallahu wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah dan Allah Maha Besar). Bacaan itu lebih aku sukai daripada mendapat kekayaan sebanyak apa yang di bawah sinar matahari.” (HR.Muslim).

“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil adzim.” (HR Bukhari)

Selain itu juga melalui riwayat hadits di bawah ini:

“Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: subahanallah wa bihamdihi seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)

5. Salat Dhuha

Salat Dhuha adalah ibadah di pagi hari yang akan melancarkan rejeki. Dalam hadits diriwayatkan,

“Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya. Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud).

6. Mengajak Pada Kebaikan

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *