Ustaz Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Ini Tanggapan Abdul Muti Hingga Gus Baha

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id– Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti merespons viralnya isi ceramah salah satu ulama yang menyebut wayang haram menurut ajaran agama Islam. Menurutnya, ucapan tersebut menunjukkan dangkalnya pemahaman terhadap budaya Indonesia salah satunya adalah kesenian wayang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang menunjukkan pemahaman yang dangkal tentang wayang,” ujar Abdul Mu’ti kepada MNC Portal, Senin(14/2/2022).

Abdul Mu’ti mengatakan wayang sendiri telah berperan penting sebagai media dakwah ajaran Islam sejak jaman dahulu. “Dalam konteks sejarah dakwah Islam, wayang merupakan media dakwah yang efektif,” kata dia.

Sehingga, menurutnya kesenian wayang sendiri seyogyanya perlu dipopulerkan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia ke depannya. “Sekarang ini, kesenian yang berbasis dan mengakar di masyarakat justru perlu dipopulerkan sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa,” tutur dia.

Gus Baha bicara soal wayang
Sementara, dalam salah satu kajiannya, Gus Baha mengungkap pendapatnya tentang wayang. Gus Baha menceritakan, sebagai kesenian tradisional yang sangat melekat di Indonesia pada saat itu, Sunan Kalijaga pun ingin berdakwah melalui media wayang tersebut. Wayang yang mulanya berbentuk seperti orang itu akhirnya dibuat dengan dipipihkan menjadi wayang kulit.

“Kan masyhur itu, (Sunan) Kalijaga saking inginnya berdakwah di daerah Pajang, daerah sini lho, mulai Pajang daerah sini, di Sragen sampai ke sini. Sampai membuat wayang thengul, wayang thengul itu wayang orang,” kata Gus Baha.

“Sunan Giri tidak terima (dan menyebut), ‘Itu haram membuat patung. Kalau membuat patung itu nanti di akhirat disuruh memberi nyawa’. Sunan Kalijaga tidak begitu banyak ngaji orang mantan preman jadi wali. Ngaji fashlun itu, nggak begitu banyak ngaji,” sambung Gus Baha.

“Walhasil akhirnya ditengah-tengahi oleh Sunan Kudus yang lebih alim, lebih senior. (Kata Sunan Kudus) ‘Sudah gini aja, wayangnya itu dipenyetkan jadi wayang kulit, karena kalau wayang thengul itu (berbentuk) patung. Tapi kalau gepeng (seperti) kulit sudah tidak bisa dikasih nyawa, sudah penyet semua,” lanjutnya sembari tertawa.

Sehingga agar tidak menjadi seperti patung atau menyerupai gambar manusia, maka wayang yang mulanya berbentuk orang diakali dengan digepengkan menjadi wayang kulit untuk menghindari keharaman.

Viral Cramah Ustaz Khalid Basalamah soal Wayang
Sebelumnya viral ceramah Ustaz Dr Khalid Basalamah Lc MA yang menjawab pertanyaan dari jamaah kajiannya tentang hukum wayang. Ia mengungkap permainan wayang dilarang dalam ajaran agama Islam. Meski demikian, ulama lulusan Arab Saudi itu menyebut kesenian wayang tetap bisa dikenang sebagai tradisi peninggalan nenek moyang.

“Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu, oh ini tradisi orang dulu seperti ini. Tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan, sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan. Kalau masalah tobat, ya tobat nasuha. Kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” imbuh dia. (Sitha/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *