Sejak Dulu Toleransi di Negara Kita Baik-baik Saja

Sejak Dulu Toleransi di Negara Kita Baik-baik Saja
Tere Liye
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



By Tere Liye

Hajinews.id – Saya itu dulu waktu SMA, suka ikut pelatihan. Pelatihan apa saja, kalau ada pengumuman pelatihan di papan sekolah, saya ikut. Senang saja. Biasanya kan dikasih modul, buku, makan siang, uang saku, bisa ‘bolos’ sekolah secara legal, wah seru.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nah, suatu hari, saya ikut sebuah pelatihan. Itu pelatihan seharian, jadi materinya panjang, hanya dijeda makan siang. Tapi karena seru, narasumbernya bagus dan kocak, tidak terasa, jam 12 tiba, tetap lanjut. Nanti-nanti dulu makan siang. Jam 12.15, terdengar adzan. Eh, berhenti pembicaranya.

“Kenapa Bapak berhenti?” Salah-satu peserta bertanya. Narasumbernya jawab “Lagi adzan.”. Eh? Peserta bingung, Bapak kan nasrani (di CV-nya begitu). Narasumbernya senyum saja, dia melambaikan tangan, menyuruh peserta diam. Wah, kaget dong. Itu narasumber ternyata menghormati adzan, jadi dia memutuskan berhenti sejenak. Habis adzan, lanjut lagi. Sampai materi selesai, baru makan siang.

Di lain tempat, ada cerita lain lagi.

Di beberapa jalan tertentu dekat gereja, kalau minggu pagi, selalu macet. Banyak yang kesel kalau melintas. Sudah jalan sempit, yang parkir banyak. Tapi ada yang senyum lihat keramaian itu. Dia buka gerbang pagarnya, dia suruh parkir mobil-mobil itu ke dalam.

Yang mau ke gereja nanya ke yang buka gerbang pagar, “Bapak kan Islam?” Karena kelihatan pakai sarung, pakai baju koko. Yang ditanya senyum saja, nunjuk halamannya, maksudnya silahkan dipakai halaman rumahnya buat parkir.

Setahu saya, sejak dulu, toleransi di Indonesia itu baik-baik saja. Ada sih kejadian-kejadian, keributan-keributan (namanya juga manusia, pasti ada saja yang lebay sifatnya), tapi kalau dilihat secara menyeluruh, baik-baik saja. Kalau dibicarakan baik-baik, selalu ada jalan keluarnya.

Setahu saya juga, karena saya itu nyaris mengunjungi setiap jengkal Indonesia, lewat acara-acara literasi. Papua, Maluku, Sulawesi, Sumatera, Flores, dll, dsbgnya. Ke sekolah islam, eh sebagian muridnya ternyata kristen. Ke sekolah kristen, eh sebagian muridnya Islam. Semua baik-baik saja loh. Guru, murid, warga, tetangga, mereka saling toleran. Mana ada yang sibuk bertengkar di sana? Mana ada yang sibuk nyinyirin, melarang-larang ngatur-ngatur.

Setahu saya begitu.

Nah, kalian toleran juga tidak? Mau tidak jadi toleran?

Kalau iya, maka contohlah orang-orang ini. Teladani orang-orang yang real toleran dan menghormati agama lain. Kongkrit di dunia nyata. Bukan cuma komen di medsos, dikit-dikit nuduh ini, nuduh itu. Dikit-dikit manggil orang dengan sebutan hewan, dll. Dikit-dikit ngurusin agama. Semua disambungkan ke agama, dll, dsbgnya. Komen-komenmu itu duuh, itulah yang merusak toleransi. Orang tdk ada yang bahas agama, eh, kamu nyamber saja, sambil nyinyirin agama.

Coba cek, berminggu-minggu, jangan-jangan status, update, komen kamu isinya tentang kebencian semua. Tidak ada yang mencerahkan sedikit pun. Capek nggak sih berprasangka terus? Karena ketahuilah, di dunia nyata sana, Indonesia itu adalah salah-satu negara yang toleransinya baik-baik saja. Cobalah sesekali halan-halan lihat dunia nyata.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *