Ketua PBNU Anggap Pengunduran Pilpres 2024 Masuk Akal, Warganet: Jangan Ubah Konstitusi Demi Kekuasaan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Berbeda dengan MUI dan Muhammadiyah, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai perlu diadakan dialog terkait usulan penundaan Pemilihan Umum 2024 mengingat beragam persoalan yang dihadapi Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” katanya dikutip dari laman CNN Indonesia pada Minggu. 27 Februari 2022.

“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” kata dia.

Ia mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi COVID-19, banjir, serta gempa bumi.

Menurutnya juga saat ini pemerintah daerah tengah berupaya menyesuaikan APBD karena persoalan bencana tidak terprediksi.

Rencana penundaan pemilu mendapat tentangan dari kelompok masyarakat sipil, salah satunya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demorkasi (Perludem)

Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini khawatir masyarakat akan dipertontonkan dengan pelanggaran konstitusi secara berjamaah. Sebab, hukum akan menjadi instrumen untuk melegitimasi kekuasaan.

“Jadi, kita bukan lagi rule of law. Tapi sudah rule by law. Hukum menjadi instrumen kekuasan,” katanya.

Di sisi lain, Titi menolak alasan bahwa pelaksaan Pemilu 2024 berdasarkan kesepakatan pemerintah dan DPR Januari lalu, akan mengganggu laju ekonomi karena pandemi Covid-19.

Sebaliknya, kata dia, penundaan Pemilu justru akan menciptakan krisis kepercayaan kepada pemerintah. Sebab, pemerintah dianggap tak mampu menjaga stabilitas politik dan hukum untuk agenda yang sebenarnya sudah direncanakan.

Beredarnya usulan ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.

“Kata masuk akal menyiratkan bahwa PBNU setuju pemilu ditunda, jika orang yang berpegang dengan konstitusi pasti akan tegas menolak tanpa syarat. Pada akhirnya konstitusi hanya menjadi slogan omong kosong, bahkan mereka tidak segan-segan merubah konstitusi demi kekuasaan” tulis akun @mikcucu22.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *