Gus Mus: Ahli Agama di Era Digital Dituntut Untuk Paham Ilmu Teknologi

Paham Ilmu Teknologi
KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idIlmu teknologi (IT) perlu dipahai banyak pihak di era digital seperti saat ini. Termasuk juga para ahli agama juga dituntut untuk memahami IT ini.

Terkait hal ini, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menyarankan ahli agama, para da’i, da’iyah, ustaz dan ustazah di era digital memahami Ilmu Teknologi (IT).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Seorang ustaz, ustazah tidak hanya dituntut menguasai materi saja, tapi sekarang harus juga menguasai IT. Agar bisa dinikmati di berbagai media sosial,” jelasnya saat mengisi halaqah dakwah dan seminar internasional yang live via Officialnya LP3iA, Sabtu (20/11/2021).

Gus Mus menambahkan, jika seorang ahli agama atau ustadz dan ustadzah tidak menguasai IT, maka ada baiknya mereka memiliki tim yang bisa memahami IT secara baik. Di dunia pesantren dikenal dengan istilah santri yang mendampingi.

Gus Mus beralasan, saat ini banyak orang ahli digital atau ilmu teknologi tidak paham tentang paham dakwah sabili robbika. Sementara yang paham, banyak tidak menguasai tentang digital atau teknologi. “Kita punya pilihan dua dalam menjawab masalah ini. Pakar agama memahami IT dengan baik atau punya santri yang paham IT,” tegasnya, seperti dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU Online), Jumat (4/3/2022).

Dalam kacamata Gus Mus, seseorang yang mau mengajak orang ke jalan Allah, yang seharusnya menarik, tapi cara mengajaknya tidak menarik. Maka tidak ada yang mau ikut.

Umumnya, masyarakat bermedsos karena untuk menghibur diri. Sehingga kalau ustaz atau ustazah yang menghibur, maka menurutnya mereka banyak suka. Tantangannya adalah membuat konten yang menarik.

”Saya kadang berpikir sebetulnya mudah sekali mencari ustadz atau ulama yang benar-benar. Mereka ditanya atau dibuatkan angket “setujukah anda dengan adanya sertifikasi ustaz dakwah” jika jawabannya tidak maka bisa diprediksi mereka tidak memenuhi. Karena yang memenuhi tentu berani. Daripada semua jadi kiai atau ustadz, di era digital bisa membuat masyarakat bingung,” imbuhnya.

Tokoh agama asal Rembang ini mengatakan, dirinya respek dengan kajian ilmiah yang membahas konsep dakwah Islam dan perubahan masyarakat era digital. Sehingga para ahli agama tahu bagaimana melakukan dakwah di era sekarang. Dalam pengamatan Gus Mus, tidak banyak tokoh agama yang memiliki keilmuan mendalam dan menghiasi dakwah digital.

Gus Mus menyebutkan sosok Prof Quraisy Shihab dan Gus Baha. Kedua tokoh ini menyebarkan dakwah rahmatal lil alamin. Ikut ajaran Rasulullah. Omongan dengan lakunya sama.

Kedua tokoh ini menghiasi dakwah digital karena memiliki santri yang aktif menyebarkan konten-konten dakwah positif dalam berbagai media sosial yang digunakan generasi milenial.

”Kita punya orang yang secara visi-misi dan pengetahuan cukup tapi kalau tidak memahami tentang IT akhirnya kalah dengan mereka yang asal bicara. Tidak bersanad, tidak pakai ilmu tapi mereka pandai sekali dalam bicara dan menarik perhatian generasi milenial di media sosial,” tandasnya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *