Inilah Doa yang Diamalkan Rasulullah SAW Saat Mengerjakan Qiyamul Lail, Bacaan Salat Tahajud yang Mustajab

Doa yang Diamalkan Rasulullah SAW
Doa yang Diamalkan Rasulullah SAW
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idDoa yang mustajab !

Doa yang mustajab atau dikabulkan oleh Allah SWT tentunya merupakan satu hal yang disukai dan ditunggu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dengan doa yang mustajab, apa yang diidamkan dan diharapkan bisa terwujud.

Memanjatkan doa setelah Salat Tahajud tentunya bisa menjadi ikhtiar agar tiap pinta bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Rabb semesta alam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku ijabahi doanya, siapa yang meminta-Ku akan Aku beri dia, dan siapa yang minta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni dia.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud).

Lantas, saat Anda menunaikan Salat Tahajud, apa saja doa Salat Tahajud yang mustajab ?

# Doa yang Diamalkan Rasulullah SAW saat Mengerjakan Qiyamul Lail

Satu di antara doa yang dianjurkan dibaca saat mengerjakan Salat Tahajud adalah membaca doa yang pernah dilafazkan oleh Rasulullah SAW .

Berikut rinciannya:

Doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika iftitah saat Salat Tahajud

Salat Tahajud, ada doa yang khusus dibaca oleh Rasulullah SAW saat membaca doa iftitah.

Doa tersebut yakni didapati pada hadist dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, yang pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha.

“Apa doa yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengawali salat malam beliau?”

Maka Aisyah Istri Rasulullah SAW pun kemudian menjawab:

“Beliau memulai salat malam beliau dengan membaca doa:

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya: “Ya Allah, Tuhannya Jibril, mikail, dan israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.” (HR. Muslim, Abu daud, dan Turmudzi)

Selain itu, ada pula doa lain yang biasa dibaca Rasulullah SAW saat membaca doa Ifititah ketika sedang Tahajud.

Hal ini dari hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melakukan salat di tengah malam, Beliau membaca doa iftitah berikut ini:

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya:

“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana.

“Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana.

”Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana.

“Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar.

“Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

“Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan”

“Karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir.

“Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah).

Selain itu, ada pula doa Iftitah lain yang lebih pendek yang juga pernah dibaca oleh Rasulullah SAW saat mengerjakan Tahajud.

Doa itu diriwayatkan pada hadist Rasulullah SAW dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bangun malam, beliau bertakbir, kemudian Rasulullah membaca:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, aku memuji-Mu, Maha Mulia nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu, tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau.

Kemudian Rasulullah SAW melanjutkannya dengan membaca:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Artinya: Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah (dibaca 3 kali)

Kemudian dilanjutkan dengan membaca:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا

Artinya: Allah Maha Besar (juga dibaca 3 kali)

# Doa Setelah Witir

Adapun untuk doa setelah witir, ada beberapa doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW.

Dirangkum dari berbagai sumber termasuk laman Konsultasi Syariah adalah sebagai berikut :

# Doa pertama

سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ

Latin: SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS

Artinya: “Mahasuci Dzat yang Merajai lagi Mahasuci.”

Doa pertama ini berdasarkan pada hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ فِي الْوِتْرِ، قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah salam shalat witir, beliau membaca: SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS. (HR. Abu Daud)

Dalam riwayat Nasa’i dari Abdurrahman bin Abza radhiyallahu ‘anhu, terdapat tambahan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ: «سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ» ثَلَاثًا، وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan witir dengan membaca surat Al-A’la (rakaat pertama), surat Al-Kafirun (rakaat kedua), dan surat Al-ikhlas (rakaat ketiga). Setelah salam, beliau membaca: subhaanal malikil qudduus, 3 kali. Beliau keraskan yang ketiga. (HR. Nasa’i)

Dalam riwayat yang lain, terdapat tambahan lafaz:

… طَوَّلَ فِي الثَّالِثَةِ

Artinya : “Beliau baca panjang yang ketiga.” (HR. Nasa’i)

Tambahan “Rabbil Malaaikati war Ruuh”

Disebutkan dalam riwayat Thabrani adanya tambahan:

رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Latin: RABBIL MALAAIKATI WAR-RUUH

Artinya: Tuhan para malaikat dan ar-Ruh

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

فِي الْأَخِيرَةِ يَقُولُ: رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Di bagian akhir beliau membaca: RABBIL MALAAIKATI WAR-RUUH. (HR. Ad-Daruquthni)

– Doa Kedua

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ ، كَمَا أَثْــــنَــــيْتَ عَلَى نَــــفْسِكَ

Latin: ALLAHUMMA INNII A-‘UUDZU BI RIDHAA-KA MIN SAKHATIK, WA BI MU’AAFATIKA MIN ‘UQUUBATIK, WA A-‘UUDZU BIKA MIN-KA, LAA UH-SHII TSA-NAA-AN ‘ALAIKA ANTA, KAMAA ATS-NAITA ‘ALAA NAFSIK

“Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.”

Demikianlah panduan untuk doa Tahajud.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *