Memaafkan

Memaafkan
Memaafkan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Kang Jarwo

“Allah melihat hamba-Nya di malam Nishfu Sa’ban. Allah mengampuni semua makhluk-Nya. Kecuali orang Musyrik dan orang yang berseteru atau memutuskan kekerabatan.” [Al Hadist]

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Malam itu, penduduk Mekkah, berbalut kalut dan berselimut takut. Esok hari, seolah maut pasti menjemput. Pasukan yang dipimpin Rasul, kapan saja bisa masuk menusuk. Kabar burung menyampaikan berita : “Haza Yaumul Malhamah.” Ini hari pembalasan. Ini hari pelunasan.

Esoknya, di bibir kota Mekkah, Nabi menyampaikan pesan di depan pasukan : “Haza Yaumul Marhamah.” Ini hari kasih sayang. Ini hari pemaafan. Bahkan, beliau menyatakan : “Siapa saja penduduk Mekkah yang berlindung di rumah Abu Sufyan, aman!” Padahal mulanya, sosok ini adalah salah seorang musuh Islam terdepan.

Sejarah mencatat kemudian, tidak ada darah yang tertumpah dan nyawa yang meregang. Apalagi, melayang. Yang terjadi bukan penaklukkan. Tapi pembebasan. Orang-orang yang dulu mengalami hinaan dan siksaan. Orang-orang yang awalnya, terusir dari kampung halaman. Kehilangan harta, bahkan nyawa di badan. Dalam kemenangan, malah membawa pesan kasih sayang dan pemaafan.

Mungkin sekitar 10 tahun sebelumnya, seorang pria, berteduh di bawah sebatang kurma. Badan dan pakaiannya lusuh diselimuti debu di mana-mana. Kakinya berdarah terluka. Akibat lemparan batu penduduk Thaif yang menolak dakwah yang ditawarkannya. Dengan menitikkan air mata, menengadahkan tangan berdoa kepada Allah yang Maha segala.

Bahkan, malaikat tidak tahan melihat. Segera mendekat dan merapat. Kemudian berkata : “Wahai Nabi kekasih Allah, ijin telah aku dapatkan untuk meremukkan mereka dalam kehancuran. Asalkan engkau inginkan dan perintahkan.” Mendengar itu, Justeru yang terlontar dan terhampar dari bibir Nabi tercinta adalah pemaafan dan doa, supaya kelak, penduduk Thoif memeluk Islam dan kokoh dalam iman.

Lalu, bila hari ini, ada umat Islam yang dipenuhi kebencian, siapakah yang menjadi junjungan dan teladan? Lalu, bila hari ini, ada umat Islam yang dipenuhi dendam, apa yang menjadi landasan dan pedoman?

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.

Salam teduh,

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *