1.376.000 Murid Mendaftar PTKIN Lewat Jalur SPAN

1.376 Murid Mendaftar PTKIN Lewat Jalur SPAN
FGD PENGUATAN JEJARING MEDIA: Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq saat membuka FGD Penguatan Jejaring Media: Membangun Sinergi, Menggapai Rekognisi Universitas Riset UIN Walisongo dibuka oleh Rektor Prof Dr Imam Taufik, digelar di hotel Nava, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu-Kamis (16-17 Maret 2022).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



KARANGANYAR, Hajinews.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Dr Imam Taufiq selaku Ketua Panitia Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) mengatakan, sebanyak 1.376.000 orang lulusan SMA, SMK, MA, MAK, Pesantren Mu’adalah atau yang setara didaftarkan melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) untuk masuk ke UIN, IAIN dan STAIN se-Indonesia.

‘’Tahun lalu hanya 185.000 pendaftar dari 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Ini terjadi peningkatan yang luar biasa. Saat ini mereka sedang melengkapi persyaratan pendaftaran seperti nilai raport, sertifikat, ijazah dan lain-lain sampai dua minggu ke depan. Jumlah 1.376.000 orang belum tentu netes semua, 50 persen saja sudah bagus,’’ katanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mengatakan hal itu ketika membuka Focus Group Discussion (FGD) Penguatan  Jejaring Media: Membangun Sinergi, Menggapai Rekognisi Universitas Riset di Hotel Nava, Tawangmangu, Karanganyar.

Kabag Kelembagaan, Kerja Sama Kehumasan UIN Walisongo Moh Muhaimin menjelaskan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari, diikuti belasan wartawan dari berbagai media. Bertujuan menjalin silaturahim, saling bertukar informasi dan menerima masukan saran dari para jurnalis. Wartawan juga diajak menikmati wisata alam menaiki mobil jeep menyusuri lereng Gunung Lawu.

Hadir dalam acara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Achmad Arief Budiman,  Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Teguh Sarwono.

Imam Taufiq mengakui, sampai saat ini belum banyak alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Swasta (MAS) dan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) di Indonesia yang menjadikan PTKIN yakni Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) sebagai pilihan pertama tempat kuliah setelah lulus sekolah. ‘’Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kampus-kampus PTKIN, tak terkecuali juga UIN Walisongo Semarang. Kondisi sekarang seperti itu. Ini menjadi tantangan kami, bagaimana agar para alumni MAN, MAS dan MAN IC lebih banyak yang mau masuk PTAIN sebagai pilihan pertama. Termasuk mau masuk ke UIN Walisongo,” kata Imam Taufiq.

Penyebab

Menurut Imam Taufiq kondisi tersebut ada beberapa penyebab, salah satunya yakni pihak pimpinan sekolah tidak seimbang dalam memberikan sosialiasi dan penjelasan kepada siswa tentang perguruan tinggi. Pihak sekolah lebih banyak menyosialiasikan perguruan tinggi umum.  Para pimpinan MAN/MAS dan MAN IC lebih banyak yang bangga jika murid-muridnya banyak diterima di perguruan tinggi umum atau kuliah di luar negeri dari pada perguruan tinggi agama.

“Sebagai besar, para Kepala MAN/MAS/MAN IC itu lebih bangga muridnya bisa masuk ke PTN umum. Karena itu, mereka langsung mengarahkan siswanya agar pilih PTN umum dulu sebagai pilihan pertama dan PTKIN pilihan berikutnya,” kata pengasuh Pondok Pesantren Besongo Daarul Falah Ngalian Semarang itu.

Namun dia memaklumi keadaan tersebut. Karena itu sebagai Ketua Panitia Nasional SPAN PTKIN, bersama dengan seluruh Rektor PTAIN melakukan jemput bola, meminta pihak sekolah dan pesantren untuk mendaftarkan siswa-siswanya yang berpretasi agar masuk PTKIN jalur SPAN ini.

“Tahun 2022 ini terjadi peningkatan luar baisa di banding tahun kemarin.  Berrdasarkan data yang masuk di Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk mengikuti Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri,’’ tuturnya.

Dalam upaya meningkatkan minat lulusan SMA/MA/SMK mau masuk kuliah UIN Walisongo khususnya, menurutnya media massa dan wartawan juga memiliki peran penting, yakni dalam hal publikasi. Media juga berfungsi meningkatkan marketing program studi. Karenanya itu, UIN berusaha untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan pihak media, agar ke depan UIN Walisongo bisa lebih dikenal dan menjadi tujuan utama para lulusan SMA/MAN dan SMK.

“Kami akui, kerja sama yang dibangun dengan media belum optimal. Banyak hal yang masih harus di benahi. Yakni salah satunya dalam publikasi,” kata rektor.

Kemajuan teknologi digital sekarang ini, kata Rektor, juga dimanfaatkan sarana promosi program studi yang masih lesu peminat. Karena, dari sekitar 40 prodi di 8 fakultas di UIN Walisongo, masih ada beberapa prodi yang sepi peminat.

“Ada dua prodi yang sepi peminatnya di UIN Walisongo. Yakni Prodi Kimia dan Prodi Fisika,” katanya. Menurut Imam Taufiq, kurangnya publikasi humas mendorong dilaksanakannya acara penguatan jejaring media. Karena itu, diharapkan FGD tersebut mampu meningkatkan penguatan branding UIN Walisongo.

Ada banyak pujian dan kritikan dari wartawan kepada UIN Walisongo dalam acara tersebut. Salah satu kritikan yakni belum maksimalnya Humas UIN Walisongo dalam menjalankan peran dan tugasnya. Sebaiknya,  bidang humas tidak hanya ada di tingkat universitas, namun juga ditingkat fakultas. (agus)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *