Belum Selesai Pendeta Saifuddin, Muncul Pendeta Junaedi Sebut 90 Persen Orang Islam Indonesia Bodoh

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — Belum selesai kasus Pendeta Saifuddin Ibrahim, kini muncul seorang pendeta bernama Junaedi Salat yang dalam sebuah video yang beredar di Youtube mengatakan 90 persen orang Islam di Indonesia itu bodoh semua. Pernyataan itu pun viral dan memperpanjang daftar penghinaan terhadap agama Islam.

Dalam keterangan video yang diunggah Channel Youtube Ganiez Julian berjudul “Artis Pindah Agama Ini Sebut 90 Persen Orang Islam Indonesia Bodoh” itu, Junaedi Salat yang dalam video tersebut menggunakan baju dan celana hitam serta kopiah, sebelumnya beragama Islam kemudian murtad dan pindah ke Kristen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Orang Islam tuh rata-rata saudara, 90 persen di Indonesia itu bodoh semua!,” ujar Junaedi Salat.

Ucapan itu keluar berawal ketika dia menjelaskan perbedaan antara agama Kristen dengan Islam dalam mendefinisikan Allah. Bagi umat Kristen, Allah adalah firman dan roh, sedangkan menurutnya dalam Islam, Allah adalah dzat.

“Orang kristen (menganggap) Allah itu adalah firman, Allah itu adalah roh. Konsep orang Islam, Allah itu zat, nah saudara mesti tahu ya. Kalau gitu beda gak? beda! kita firman dan roh, dia zat, nah sekarang kalau zat, zat apa?. Tinggal masalahnya zat yang mana? nah ini mesti diperiksa!,” ujar Junaedi Salat.

“Nah dengan pengetahuan itu kita mengerti, kalau pintar ya gamau, nah untuk pintar kan kita perlu belajar. Orang Islam tuh rata-rata saudara, 90 persen di Indonesia itu bodoh semua!” ujar Junaedi Salat.

Pendeta Saifuddin Minta Hapus 300 Ayat Al-Quran

Sebelumnya seorang pendeta bernama Saifuddin Ibrahim membuat heboh Indonesia setelah meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran. Ia juga meminta mengubah kurikulim pesantren yang dinilai lulusannya sebagai penghasil kaum radikal.

“Saya sudah beruang kali mengatakan dan inilah menteri agama yang saya kira punya toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas. Mohon Pak menteri agama agar situasi yang seperti ini dikondusifkan,” kata Pendeta Saifuddin.

“Bahkan jangan cuma mengatur suara adzan, atur juga kurikulum yang ada di Madrasah sampai perguruan tinggi. Karena sumber kekacauan itu dari kurikulum yang tidak benar. Bahkan kurikulum-kurikulum di pesantren, jangan takut untuk dirombak. Ganti guru-gurunya yang. Karena pesantren itu melahirkan kaum radikal semua,” ujar dia.(dbs)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *