MUI Minta Aparat Lebih Tegas Hadapi Pelaku Ujaran Kebencian

Hadapi Pelaku Ujaran Kebencian
MEMBUKA HALAQAH: Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin mewakili Gubernur Jateng membuka Halaqah Ulama ‘’Muhasabah Peran Ulama di Era Digital, di Hotel Khas Pekalongan, Senin (28/3).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



PEKALONGAN, Hajinews.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng meminta aparat kepolisian dan Departemen Kominfo memberikan sanksi lebih tegas kepada pihak perorangan atau kelompok yang membuat pelanggaran hukum di media massa utama di media sosial.

‘’Sudah saatnya aparat bersikap tegas menghadapi pelaku ujaran kebencian (hate speech), pembuat dan penyebar berita bohong (hoaks), fitnah, adu domba dan merongrong kewibawan pemerintah yang sah melalui media sosial,’’ kata MUI dalam rekomendasi

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Halaqah Ulama ‘’Muhasabah Peran Ulama di Era Digital, di Hotel Khas Pekalongan, Senin (28/3).

Rekomendasi yang dibacakan Sekretaris MUI Jateng Agus Fathuddin Yusuf terdiri lima point. Antara lain disebutkan, ruang digital sangat besar pengaruhnya bagi kalangan luas terutama generasi milenial. Di dalam ruang digital tersebut semua orang berbicara agama. ‘’Pewarnaan di ruang digital oleh para ulama masih minim padahal audiens ruang digital sangat besar (202,6 juta orang hingga Januari 2021). Ruang digital dipenuhi dengan intoleransi, radikalisme dan terorisme, saling serang, sikut, saling menghinkan. Alangkah disayangkan jika konten-konten Islam yang ada di media online ternyata diisi oleh orang-orang dengan latar belakang yang kurang mumpuni di bidang ilmu agama, atau bahkan ajakan-ajakan kepada radikalisme,’’ kata Wartawan Suara Merdeka itu.

Halaqah yang dibuka Kepala Badan Kesbangpol Haerudin mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, ditutup Ketua MUI Jateng Drs H Musman Tholib, Selasa (29/3) kemarin.

Halaqah diikuti pengurus MUI Kabupaten/Kota se-Jateng, dihadiri Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji dan Ketua Dewan Pertimbangan Drs H Ali Mufiz MPA, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq MAg. Sebagai narasumber yaitu KH Ubaidulloh Shodaqoh SH, Rais Syuriyah PWNU Jateng menyampaikan materi ‘’Dakwah dan Kepemimpinan Ulama di Era Digitak’’,  Staf Ahli Bidang Hukum Menteri Agama RI Prof Dr H Abu Rokhmad Musaki, Guru Besar Anthropologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Dr Mudjahirin Thohir dan dosen Universitas Negeri (Unnes) Semarang Moh Yasir Alimi SAg MA PhD. Sedang moderator Sekretaris MUI Jateng Dr Multazam Ahmad dan Dr Syaefuddin.

Menjaga Kerukunan

Gubernur Jateng dalam sambutan dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Haeruddin mengatakan, MUI dan para alim ulama diharapkan terus ikhtiar membangun kesadaran kolektif arti pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi kehidupan diantara anak-anak bangsa.

Toleransi ini sangat penting di tengah kemajemukan kehidupan masyarakat Indonesia. Ke-Bhinneka-an tersebut harus dikelola secara baik. Ketika keberagaman sebagai fitrah manusia itu mampu dikelola dengan baik, maka akan menjadi satu kekuatan hebat. Sebaliknya, kalau keberagaman itu tidak ter-manage dengan baik, maka berpotensi akan merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan ber-negara.

‘’MUI dan para alim ulama bersama pemerintah agar terus mengawal dan merawat toleransi dalam kehidupan kebangsaan di tengah munculnya sikap-sikap intoleransi, radikalisme dan terorisme di sekitar masyarakat Indonesia. Metode dakwah yang penuh kesejukan dan kedamaian itulah yang sangat relevan diterapkan pada masa kini diharapkan mampu memberikan suntikan moral untuk hidup rukun bersama demi terciptanya negara yang makmur dan sejahtera tanpa merendahkan dan merasa paling benar sendiri diantara kelompok yang berbeda,’’ kata gubernur.

Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengajak para ulama terus berpartisipasi aktif mengisi ruang-ruang Medsos melalui Instagram, Twitter, WhatsApp, Facebook, WeChat, Telegram dan lain-lain. ‘’Kita perlu menciptakan admin yang berasal dari para santri untuk membantu para kiai memasukkan konten dan narasi positif di media sosial,’’ kata Kiai Darodji. (agus)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *