Ekonomi Islam ada Ideologi Radikalnya?

Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. Abdul Qoyum, SEI, M.Sc.Fin (Ketua Prodi Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga & Mahasiswa Doktoral Universitas Gadjah Mada).

Hajinews.id – Mungkin ini pertanyaan aneh, utamanya bagi para aktivis ekonomi syariah. Selain aneh, pertanyaan ini juga akan sangat sensitif bagi siapa saja, yang memiliki ketertarikan baik itu suka atau kurang suka terhadap salah satu rumpun ilmu ekonomi ini. Haha. Maaf, saya mengatakan bahwa ekonomi Islam itu rumpun ilmu ekonomi. Ini bukan versi filosofis, tapi versi empiris di lapangan. Buktinya di sistem perekonomian nasional maupun di akademik LAMEMBA. Jadi yang ahli ekonomi syaria ga usah marah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Oke kembali ke pertanyaan awal ya. Saya akan menjawab begini, ekonomi apapun itu adalah membawa sebuah ideologi. Clear. Ekonomi kapitalis membawa ideologi kapitalis, ekonomi sosialis pun membawa ideologi sosialis. Sama halnya dengan ekonomi Islam yang pasti membawa ideologi Islam yaitu rahmatan Lil alamin. Boleh juga anda bilang bahwa ekonomi Islam bersumber dari ajaran Islam, maka pasti membawa ideologi Islam yang bertujuan mewujudkan tujuan Islam. Apa itu, maslahah.

Namun, jika pertanyaan anda mengarah kepada ideologi politik, maka jawaban saya adalah “tergantung siapa orangnya”.. Islam sebagai sebuah agama yang kebenarannya bersifat mutlak saja, masih bisa jadi bahan politik, oleh orang yang memang otaknya politik, apalagi hanya ekonomi Islam, yang levelnya masih ijtihadi. Jadi bisa jadi, orang HTI menjadikan ekonomi Islam sebagai dagangan politik mereka, orang Salafi pun bisa jadi. Bahkan orang Muhammadiyah dan NU pun bisa jadi.

Tetapi yang harus dicatat adalah, ekonomi Islam itu sebuah Ilmu tentang bagaimana seorang manusia membuat pilihan “jika blh pinjam istilahnya Leonel Robbins”, karena adanya missmatch antara keinginan dan sumber daya yang ada, untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana yang digariskan dan diajarkan oleh Islam. Definisi ini netral, ekonomi Islam tidaklah terkoneksi dengan gerakan politik praktis. Iya mungkin ekonomi islam memang terhubung dengan politik Islam atau siyasah as-syar’iyyah untuk mewujudkan maslahah bagi umat manusia.

Thus, ekonomi Islam sesungguhnya sangat dekat dengan tujuan daripada berbangsa dan bernegara kita, yang tertuang dalam 5 sila Pancasila, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan. Clear ya. Jadi tidak ada benturan antar value dasar ekonomi Islam dengan pilar kebangsaan kita, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, penting bagi kita semua, para aktivis ekonomi Islam untuk mendudukkan ekonomi Islam ini sebagai bukan hanya ekonomi Robbaniyah tetapi juga Ekonomi Wasatiyyah dan ekonomi wathoniyyah. Ekonomi moderat dan ekonomi kebangsaan. Clear ya.

Artinya, jika ada aktivis ekonomi Islam yang kebetulan agak ekstrim pemikiraannya, itu bukan karena ekonomi Islamnya, tetapi ya memang dasarnya dia begitu. Faktanya banyak juga para aktivis ekonomi Islam yang moderat. Catatan penting saya, harusnya orang yang memahami ekonomi Islam dengan tepat sebagaimana dia memahami Islam dengan tepat juga, seharusnya dan mutlak dia pasti moderat. Kenapa, karena Islam itu meman moderat. Wakazalika ja’alnakum ummatan wasathon litakunu syuhadaa ‘alannasi wayakunarrosulu Alaikum Syahida. Wallohu a’lam.

Rest area Sragen, 31 Maret 2022.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *