Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id — Media Arab Saudi menyebut Umat Islam Indonesia berbeda dalam memulai hari pertama Puasa di Bulan Ramadan 1443 H.
Sebagian umat Islam di Indonesia memulai awal Ramadan pada Sabtu (2/4/2022) atau sama dengan Arab Saudi dan negara-negara di Timur Tengah.
Sebagian besar lainnya memulai puasa di hari Minggu (3/4/2022) mengikuti keputusan pemerintah yang disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Arabnews.com, media Arab Saudi berbahasa Inggris, memberitakan, kelompok Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, yang memiliki lebih dari 60 juta anggota, memulai ibadah Ramadan hari Sabtu.
Muhammadiyah menentukan awal Ramadan berdasarkan perhitungan astronomi.
Tetapi menteri urusan agama negara itu telah mengumumkan pada hari Jumat bahwa Ramadhan akan dimulai pada hari Minggu, setelah para astronom Islam di negara itu gagal melihat bulan baru.
Ini bukan pertama kalinya Muhammadiyah menawarkan pendapat berbeda tentang masalah ini, tetapi sebagian besar orang Indonesia—Muslim terdiri hampir 90 persen dari 270 juta penduduk negara itu—diharapkan mengikuti tanggal resmi pemerintah.
Bagaimana pun, negara Muslim terpadat di dunia ditetapkan untuk menandai bulan suci paling “normal” sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020, karena kasus COVID-19 terus menurun.
Presiden Joko Widodo mengumumkan pekan lalu bahwa pemerintah akan melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Umat Muslim Indonesia dapat mengadakan salat berjamaah selama Ramadhan tahun ini dan bergabung dengan keluarga mereka di desa mereka untuk merayakan Idul Fitri di awal Mei untuk menandai akhir bulan puasa.
“Tahun ini umat Islam bisa menyelenggarakan salat berjamaah dan berkumpul untuk salat di masjid-masjid,” kata Jokowi dalam sambutannya di televisi.
“Masyarakat yang juga ingin melakukan perjalanan mengunjungi sanak saudara dalam acara mudik Lebaran dipersilakan.”
Negara ini melaporkan hanya 2.930 kasus pada hari Jumat, mewakili penurunan lebih dari 90 persen dari pertengahan Februari, ketika lonjakan yang didorong oleh omicron memuncak pada sekitar 64.700 kasus harian.
Sekitar 75 persen dari populasi Indonesia yang memenuhi syarat sebanyak 208,2 juta orang telah divaksinasi penuh pada hari Jumat.
Salat malam Ramadan tahun ini akan kembali normal. Jamaah di masjid-masjid Indonesia tidak lagi diharuskan menjaga jarak fisik yang diberlakukan selama pandemi, artinya lebih banyak yang bisa menghadiri masjid.
Namun tetap ada aturan tertentu, seperti wajib memakai masker, dan jamaah diwajibkan membawa sajadah sendiri.
Ceramah atau khutbah agama dapat dilanjutkan kembali bersamaan dengan kegiatan di masjid setelah salat.
Pemerintah juga akan mengizinkan orang untuk mengadakan pertemuan “buka puasa” selama Ramadhan di restoran, mal, dan kafe. Iftar terjadi saat matahari terbenam, ketika umat Islam berbuka puasa dan biasanya saat orang makan malam bersama dengan teman dan keluarga sebelum sholat malam.
Pihak berwenang juga mengizinkan kembalinya festival terkait Ramadhan setelah dua tahun absen karena pandemi, termasuk parade obor untuk menyambut bulan puasa Islam.
“Saya sangat senang melihat tradisi Ramadhan kembali sepenuhnya,” kata Rahardian Irsan, seorang warga di ibu kota Indonesia, Jakarta. “Kerinduan akan Ramadhan yang normal akhirnya terobati hari ini, meski pandemi belum berakhir.”
Pihak berwenang menutup semua masjid pada tahun 2020 ketika periode paling suci Islam bertepatan dengan dimulainya pandemi virus corona, dan para ulama mengeluarkan fatwa, atau dekrit, yang mendesak umat Islam untuk sholat di rumah selama bulan suci daripada berkumpul di tempat ramai dan berisiko menyebarkan virus.
Ada secercah cahaya bahwa Ramadhan tahun lalu bisa terasa kurang dibatasi, karena masjid telah dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat dan aturan baru, dan karena peluncuran vaksin berlanjut, tetapi perayaan yang dapat menarik banyak orang tetap dilarang.(dbs)
