Ustadz Felix Siauw Menuding Pemerintah Sponsori Islamophobia Pada Aksi Baca Al Quran Di Malioboro: Itu Keji!

Menuding Pemerintah Sponsori Islamopobhia
Ustadz Felix Siauw
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Ustadz Felix Siauw menyebut menuding pemerintahannya saat ini telah mempromosikan Islamophobia. Salah satunya memelihara pendukung bayaran dibayar dengan uang rakyat salah satunya untuk menhujat aksi baca Al quran di Malioboro, Yogyakarta.

Ustadz Felix Siauw mengatakan Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas Muslim. Bahkan sejarahnya kesultanan Islam, di Pancasila yang dasar negara, sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa, di pembukaan UUD tertulis, Atas berkat rahmat Allah. “Tapi pemerintahannya saat ini malah mempromosikan Islamophobia,” kata Ustadz Felix Siauw dari akun Instagram pribadinga @felix.siauw pada Senin, 4 April 2022.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ustadz Felix Siauw mengungkapkan bahwa pemerintah mempromosikan Islamophobia dengan cara menggerakan buzzer atau pendukung bayaran di media sosial untuk mencibiri Islam dengan sejumlah tuduhan negatif. Para buzzer ini bahkan disebutnya dibayar memakai uang rakyat.

Felix Siau tuduh pemerintah punya buzzer atau pendukung bayaran

“Pemerintah yang Islamophobia ini juga punya pendukung bayaran, dibayar dengan uang rakyat buat jadi jubir unofficial pemerintah, sering disebut buzzeRp. Kerjaan buzzeRp, selalu nyinyir pada semua yang islami, tuduhan wajibnya radikal, ekstrim, intoleran, hate-speech,”tegasnya.

Gerakan membaca Al Quran di Malioboro viral. Foto/Twitter.

Ustadz Felix Siauw mengatakan salah satu contoh dari apa yang dilakukan para buzzer yang mencibiri Islam adalah dengan melakukan hujatan pada aksi ngaji bareng Al Quran di Malioboro, Yogyakarta. “BuzzeRp menuduh ini radikalisasi, mencoreng Jogja sebagai kota budaya, arabisasi Jawa, pamer ibadah, riya, dan segala tuduhan keji lain,” keluh Ustadz Felix Siauw.

Ustadz Felix Siauw lantas mengatakan jika mereka harusnya mengingat ada mataram Islam dan Malioboro sebagai area publik, yang bisa dipakai banyak aktivitas.“Mereka lupa Mataram Islam, lupa Malioboro public space yang orang pernah buat dance berjamaah, pawai, atau segala aktivitas publik lain, mereka lupa ini negara hukum,” terangnya.

Sebut para buzzer telah sakit hatinya

Ustadz Felix Siauw pun menyebut para buzzer ini telah sakit hatinya.“Memang, yang hatinya ada penyakit, ga suka sama yang baek-baek. Mending sih, dulu Abu Dzar Al-Ghifari digebukin pas syahadat, Ibnu Mas’ud ditawur pas baca Al-Qur’an,” tuturnya.

Ratusan umat muslim di New York Amerika Serikat laksanakan sholat tarawih di jalanan times square (tangkap layar/ Youtube FreedomNewsTV)

Ustadz Felix Siauw juga membandingkan aksi baca Al Quran bareng di Malioboro itu dengan gerakan salat tarawih berjamaah di Times Square, New York.

“Ironisnya, Amerika, yang terkenal Islamophobia pasca 9/11, New York, hometown Spiderman, Times Square yang ikonik itu, justru membolehkan tarawih berjamaah! Bayangkan kalau itu di Indonesia, apa makian para buzzeRp? Dulu pas 212 aja dihina, monaslimin, pamer ibadah, riya, shalat kok nggak di masjid, radikalisasi, enggak toleran, you name it (sebut saja namanya),” tandas Ustadz Felix Siauw.

“Di zaman sekarang memang harus banyak istighfar. Yang maksiat didukung, yang mau taat dimasalahin. Satu yang kita tahu, narasi buzzeRp itu nggak baru, mereka cuma niru orang zaman dulu, kalau nggak Abu Jahal, ya minimal Fir’aun,” imbuhnya,

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *