Pengamat Tanggapi Soal Beda Sambutan Terhadap Anies dan Ganjar di UGM

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pengamat politik yang juga Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyoroti perbedaan respons mahasiswa terhadap kehadiran Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di kampus Univeritas Gajah Mada.

Dia mengatakan, ada perbedaan perlakuan terhadap Anies daripada Ganjar Pranowo. Padahal keduanya merupakan alumni kampus yang sama. Bahkan dengan Presiden Jokowi. Tetapi perlakuan terhadap kedua gubernur itu berbanding terbalik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mengatakan, Anies cenderung mendapat tempat di hati mahasiswa UGM dibandingkan Ganjar.

“Bagaimanapun juga alumni UGM ini kan bukan hanya Anies. Termasuk juga Pak Jokowi, Ganjar. Mereka semua alumni UGM. Tetapi penyambutannya berbeda. Ketika yang hadir Ganjar, tidak begitu antusias disambut bahkan Presiden Jokowi juga disambut dengan protes-protes. Ada perbedaan respons atas kehadiran mereka,” katanya, Jumat (8/4/2022).

Menurut dia, perbedaan penyambutan terhadap Anies boleh jadi memiliki pesan simbolik kritik terhadap pemerintahan rezim presiden Jokowi. Anies dianggap sebagai antitesa dari Jokowi yang dinilai kalangan aktivis sebagai tokoh anti kritik.

Nah, momen mengelu-elukan Anies itu dimanfaatkan kalangan mahasiswa dan aktivis kampus untuk menyampaikan kritik secara simbolik. Apalagi, kata dia, Anies juga dipandang sebagai kepala daerah yang berprestasi memimpin Jakarta.

“Sehingga kritik terhadap pemerintah pusat dengan cara mengelu-elukan Anies ini sebetulnya ditujukan pada dua sisi. Satu, ke elite politiknya. Satu lagi kepada kelompok Parpol yang ada di lingkaran koalisi pemerintahan,” katanya.

Dia mengakui bahwa euforia penyambutan Anies Baswedan itu secara politik menguntungkan Anies Baswedan. Bahkan, dia meyakini bahwa fenomena di UGM itu akan menjalar di kampus-kampus lain di Indonesia.

“Jadi ini semacam anomali yang memang menguntungkan secara politik untuk Anies. Saya kira fenomena ini juga tidak menutup kemungkinan apa yang dilakukan mahasiswa UGM ini akan memengaruhi juga ke aktivis mahasiswa di tempat lain,” katanya.

Sambutan berbeda terjadi saat Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menjadi penceramah tarawih di Masjid Kampus UGM kemarin.

Ganjar lebih dahulu menyampaikan materi ceramahnya. Dia kebagian memberikan ceramah dengan tema ‘Menuju Efektivitas dan Efisiensi Birokrasi di Indonesia’.

Menariknya, kedatangan Ganjar Pranowo, di masjid kampus disambut dengan bentangan spanduk soal Wadas.

Setidaknya, ada 20 orang mahasiswa dari berbagai kampus yang datang dan melakukan aksi secara spontan.

Aksi tersebut dilakukan sebagai respon tema efisiensi birokrasi yang disampaikan Ganjar dalam ceramahnya.

Sementara Anies mendapat bagian untuk membawakan materi mengenai menjadi manusia menyongsong Indonesia memimpin dunia 2045. Berbeda dengan Ganjar, sikap mahasiswa terhadap Anies justru lebih hangat.

Anies bahkan sempat diteriaki presiden usai menyampaikan ceramahnya di Masjid UGM.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *