Tragedi Keji PKI Bunuh dan Membuang Jenazah 62 Pemuda Ansor ke Dalam 3 Sumur

PKI Bunuh dan Membuang Jenazah 62 Pemuda Ansor
relief lubang buaya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Tragedi pembantaian yang dilakukan oleh PKI terhadap 62 pemuda Banyuwangi yang tergabung dalam Ansor sangat keji. Mereka dibunuh dengan cara diracun, kemudian jenazahnya dimasukkan dalam lubang sumur.

Sekretaris MWC NU Kecamatan Cluring Iskandar menceritakan pembunuhan masal terhadap 62 pemuda Ansor ini terjadi pada 18 Oktober 1965 silam. Tragedi berdarah ini bermula saat rombongan Pemuda Ansor dari Kecamatan Muncar hendak bepergian ke Kecamatan Kalibaru.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun saat berada di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran mereka dihadang oleh Gerwani yang menyaru sebagai fatayat NU.

“Jadi saat tiba di Karangasem, sekarang namanya Yosomulyo, rombongan pemuda Ansor ini dicegat oleh Gerwani yang menyamar sebagai fatayat. Mereka berpura-pura mempersilahkan rombongan pemuda Ansor untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan” kata Iskandar kepada wartawan, Kamis (30/9/2021).

Kala itu, rombongan Pemuda Ansor disuguhkan makanan dan minuman oleh Gerwani. Rupanya suguhan tersebut merupakan jebakan dari rencana jahat PKI, karena sajian tersebut sebelumnya sudah ditaburi racun terlebih dahulu.

lubang buaya cemetuk banyuwangi

Tanpa rasa curiga, rombongan pemuda Ansor menyantap suguhan yang telah disiapkan. Namun, tak berselang lama mereka mulai mengalami mual dan pusing efek dari racun tersebut.

“Saat itulah, 62 Pemuda Ansor dibantai secara membabi buta oleh PKI,” ungkapnya.

Tak hanya itu, setelah melakukan pembantaian, PKI membuang jenazah 62 pemuda Ansor tersebut di tiga lubang yang berada di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring tempat Monumen Lubang Buaya berada.

“Satu lubang ada yang berisi 42 jenazah. Sementara dua lubang lainnya masing-masing 10 jenazah. Baru 3 hari kemudian, jenazah para pemuda Ansor tersebut diangkat dari dalam lubang oleh aparat militer,” tambahnya.

Untuk mengenang puluhan pemuda Ansor yang dibunuh secara kejam itu, setiap tanggal 30 September dan 1 Oktober rutin digelar ziarah dan doa bersama di Monumen Lubang Buaya tersebut.

“MWC NU bersama pemerintah Desa Cluring, Babinsa, Bhabinkamtibmas, beserta Pemuda Ansor dan Banser hari ini melakukan ziarah dan tabur bunga, sekaligus mendoakan para korban kebiadaban PKI,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *