Dipo Alam: Gerakan Mahasiswa Harus Hati-hati terhadap para Pendompleng

Dipo Alam (ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Mantan Ketua Dewan Mahasiswa Dipo Alam mengungkapkan, gerakan Mahasiswa perlu berhati-hati terhadap para pendompleng yang akan berkhianat lantaran tergiur jabatan.

Menurut Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia Era SBY ini Gerakan mahasiswa saat ini mempunyai modal lebih genuine, jujur dan jernih, sangat patut didoakan oleh masyarakat yang peduli terhadap perbaikan Indonesia ke depan, agar berlangsung dengan selamat dan tanpa disertai penangkapan-penangkapan seperti yang dialami oleh generasi ‘74, ‘77 dan ‘78.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Gerakan mahasiswa perlu waspada. Sejak dulu akan selalu ada pihak-pihak yang akan mendompleng dan mengambil keuntungan dari aksi tersebut. Pada generasi terdahulu gerakan mahasiswa selalu melakukan dialog dengan berbagai kelompok strategis, seperti yang saya lakukan ketika meminta Ali Sadikin menjadi presiden menggantikan pak Harto,” kata Dipo Alam dalam diskusi LP3ES yang bertema ‘Gerakan Mahasiswa dan Masa Depan Demokrasi’, Rabu (13/5/2022).

Ia menjelaskan, gerakan mahasiswa menentang wacana perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024, patut diberikan support. fungsi “agent of change” dan gerakan moral harus terus dikedepankan, terutama untuk mencegah makin meningkatnya iklim ketakutan berpendapat di tengah masyarakat. Survey Indikator mencatat sekitar 65% warga masyarakat sekarang takut berpendapat, itu menunjukkan kualitas demokrasi yang semakin memudar di Indonesia.

Sejak dulu mahasiswa memang figur terdidik yang tidak takut berpendapat, kata Dipo Alam, hal itu terlihat dari rekam jejak sejarah pada angkatan pra kemerdekaan Hindia Belanda, generasi Rotterdam para founding father terdidik dan seterusnya. Saat ini gerakan mahasiswa di antaranya harus fokus pada perjuangan meningkatkan kualitas demokrasi dan kontrol terhadap kekuasaan seperti yang disitir oleh Gramschi bahwa kekuasaan perlu diawasi dan dikontrol. Itulah perlunya trias politica pada mekanisme demokrasi.

“Gerakan mahasiswa yang genuine harus berhati-hati terhadap para pendompleng, yang akan mengkhianati gerakan karena tergiur materi dan jabatan/fasilitas. KKN sesungguhnya tidak hanya seputar Korupsi, Kolusi dan Nepotisme karena yang terjadi saat ini lebih parah yakni kroniisme oligarki yang tidak ada habisnya dan harus diberantas,” tukasnya.

Ia meminta mahasiswa untuk saling menjaga kepercayaan dan membangun komunikasi satu dengan yang lain, dan tidak mengorbankan kawan seperjuangan. Harus dihindari termakan rayuan fasilitas dan jabatan serta sifat khianat yang tengah diperankan oleh sementara pejabat yang berlagak seolah dibackingi oleh negara besar.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *