Bumi Gempar! Bank Indonesia Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi jadi 4,5 – 5,3 Persen

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Bank Indonesia (BI) melakukan revisi terhadap proteksi pertumbuhan ekonomi nasional untuk sepanjang 2022 menjadi 4,5 persen hingga 5,3 persen dari sebelumnya sebesar 4,7 persen sampai 5,5 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia terbaru serta situasi eksternal yang terjadi secara global.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Assessment terkini menunjukan memang pola pertumbuhan ekonomi kita mengalami perubahan dengan adanya dampak ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina,” ujarnya ketika memberikan keterangan pers kepada awak media secara daring pada Selasa, 19 April.

Dalam penjelasannya, Perry mengungkapkan bahwa asumsi tersebut didasarkan pada beberapa hal. Pertama, indikasi tekanan perdagangan luar negeri Indonesia yang cenderung tertekan sejak pecahnya perang di Eropa Timur.

“Dari sisi riil volume ekspor, awalnya terjadi secara cepat dan tinggi sebelum adanya ketegangan politik. Kemudian bacaan kami saat ini menunjukan kenaikan yang tertahan karena mitra dagang kita menunjukkan penurunan ekonomi. Jadi, dari sisi demand-nya pertumbuhan itu tertahan,” tutur dia.

Kedua, situasi politik dunia yang masih bergejolak membuat aktivitas supply chain (rantai pasok) berada dalam ketidakpastian.

“Di samping itu masih ada gangguan mata rantai global dan karena itu juga menyebabkan permintaan domestik mengalami tekanan oleh volume ekspor tadi,” tegas dia.

Meski melakukan pemangkasan terhadap pertumbuhan ekonomi, Perry menilai level yang ditetapkan masih tergolong cukup tinggi di tengah dinamika yang terjadi saat ini.

“Ini masih tinggi, tapi tentu saja tidak setinggi sebelumnya. Melalui asesment itu kenaikan permintaan sedikit lebih rendah dari perkiraan. Oleh karena itu kesenjangan output gap negatifnya semakin besar dan ini tentu saja menjelaskan sisi fundamental dengan tekanan inflasi inti masih relatif rendah,” tutup Gubernur BI Perry Warjiyo.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *