Masyhur para ulama telah memberikan pemahaman yang bagus nan mendalam terhadap perbedaan penggunaan dua kata ini. Tatkala Alquran bicara tentang penurunan Alquran dengan menggunakan kata ‘anzala’ yang berarti sekaligus, tidak bertahap.
Itu menunjukkan penurunan Alquran dari Lauh Mahfud, dari sisi Allah Ta’ala, kepada langit dunia. Tatkala menggunakan kata ‘nazzala’ yang berarti bertahap, tidak sekaligus.
Ini yang kita tahu secara umum, bahwa ayat-ayat Alquran diturunkan secara bertahap dalam durasi 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Itu menunjukkan penurunan Alqurandari langit dunia kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril.
Atas dasar pemahaman tersebut, rasanya tak ada kesulitan untuk memahami perihal perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar.
Kapan Waktu Lailatul Qadar?
Surat al-Qadr menggunakan kata ‘anzalnahu’ (berarti ‘menurunkan Alquransecara sekaligus). Artinya menunjuk kepada penurunan Alquran secara sekaligus dari Lauh Mahfud ke langit dunia, yang itu terjadi pada malam Lailatul Qadar.
Kapan waktu Lailatul Qadar itu? Wallahu a’lam bish shawab. Jumhur ulama, dari Imam Syafii hingga Ibnu Hajar Asqalani, menggambarkan dgn petunjuk-petunjuk masyhur yang mengerucut pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
Adapun 17 Ramadan, yang lazim kita rayakan sebagai Nuzulul Quran, menunjuk kepada penurunan Alquran pertama kali kepada Nabi Saw dari langit dunia (dengan mengikuti keterangan di atas). Kemudian diikuti oleh penurunan ayat-ayat berikutnya hingga 22 tahun tadi pada malam 17 Ramadan.
Merujuk kepada keterangan para sahabat yang mengisahkan pertemuan dua pasukan dalam perang Badr. Sampai di sini kiranya telah clear apa itu nuzulul Quran dan Lailatul Qadar dan korelasinya dengan penurunan Alquran al-Karim.