Prabowo Subianto: Ibunya Gus Dur yang Memandikan Jenazah Nenek Saya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto punya kedekatan istimewa dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sepenggal kisah istimewa itu ditulis sendiri oleh Prabowo dalam buku “Kepemimpinan Militer: Catatan Dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menteri Pertahanan RI ini mengaku mengenal Gus Dur sejak dirinya berpangkat Mayor.

Kebetulan kata Prabowo, ibunya Gus Dur, Siti Sholehah bertetangga dekat dengan nenek Prabowo di Jalan Taman Matraman 10, Jakarta Pusat.

“Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk kenal baik dengan Gus Dur dari sejak saya Mayor. Sebetulnya, Ibunya Gus Dur dengan eyang saya juga tetangga dekat, usianya hampir sama, di Jalan Taman Matraman 10. Saya kira kalau bertetangga, biasalah budaya suka ngerumpi bersama.” ujar Prabowo dikutip dari akun Twitter resmi Partai Gerindra, Kamis (12/5/2022).

Prabowo bahkan terharu sewaktu neneknya meninggal dunia, ibunda Gus Dur lah yang memandikan jenazahnya.

“Saya tidak akan lupa, saya terharu waktu nenek saya meninggal, ibunya Gus Dur yang memandikan nenek saya. Demikian hubungannya dekat,” ungkap Prabowo.

Hal inilah yang kemudian menegaskan hubungan keluarga Wahid Hasyim, ayah Gus Dur sangat dekat dengan keluarga Prabowo.

“Jadi antara keluarga Wahid Hasyim, Gus Dur dengan keluarga saya baik, tetapi terutama secara pribadi juga saya kenal baik sama beliau,” katanya.

Prabowo Subianto saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dan berziarah ke makam Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Prabowo menegaskan, Gus Dur merupakan sosok yang visioner, Islam moderat, inklusif dan tidak kaku berdialog dengan pemeluk agama lain selain Islam.

“Seringkali kita tidak cocok, kita ada perbedaan pandangan, tetapi ya di ujungnya saya sadar bahwa Gus Dur orang yang sangat visioner. Islamnya sangat moderat, Islam yang inklusif, Islam yang bisa berdialog dengan semua agama lain,” ungkapnya.

Pelajaran penting seperti ini yang ia ambil dari Gus Dur adalah sifatnya yang selalu moderat.

Dengan siapa pun ia tidak mau bermusuhan, dan ia selalu mengayomi. Islam kita harus Islam yang damai.

Tak sampai disitu, Prabowo juga bersaksi bahwa Gus Dur tak pernah membeda-bedakan antar pemeluk agama. Gus Dur baik dengan semua agama.

“Beliau baik sama orang Nasrani, Kristiani, bahkan sama orang Yahudi pun dia berani buka hubungan. Yang penting kita berhubungan. Yang penting kita dialog. Belum tentu kita setuju dengan pendapatnya,” tegas Prabowo lagi.

Jadi, tekan Prabowo, sifat untuk menghormati semua orang, sifat untuk mencari titik-titik temu, ini pengaruh terbesar Gus Dur kepadanya.

Sebelumnya Irfan Yusuf Hasyim, cucu pendiri NU Hasyim Asy’ari membenarkan adanya sejarah panjang hubungan dekat keluarganya dengan keluarga Prabowo.

Gus Irfan bahkan sempat menyinggung ucapan Gus Dur yang menyebut jika Prabowo kelak akan menjadi seorang presiden di masa tua.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *