Gubernur Khofifah: Jangan Sampai Batal Haji Karena Vaksin Belum Lengkap

Foto istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pemberangkatan jemaah haji tahun 2022 kembali dihelat setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19. Melalui Menteri Agama Republik Indonesia, pemerintah Indonesia mengumumkan kepastian berangkatnya Calon Jemaah Haji (CJH) dari Indonesia.

Pada tahun ini, pemerintah Saudi Arabia memberikan kuota sebanyak 100.051 jemaah. Sedangkan dari Jawa Timur, terdapat sekitar 19.210 orang CJH asal Jatim yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Terkait hal ini, Gubernur Jatim yang juga Anggota Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Khofifah Indar Parawansa kembali mengingatkan para CJH asal Jatim untuk memenuhi semua persyaratan menjelang keberangkatan, utamanya vaksinasi lengkap.

Sesuai persiapan pelaksanaan haji tahun 2022 dan regulasi yang ditetapkan, CJH diwajibkan menerima dua jenis vaksin, yakni vaksin meningitis dan dua dosis vaksin Covid-19.

“Bagi seluruh CJH asal Jawa Timur, yang belum vaksin lengkap mohon segera mengikuti vaksinasi di fasilitasi kesehatan (faskes) terdekat. Jangan sampai batal haji, karena belum vaksin lengkap,” kata Khofifah, dilansir Beritajatim, Senin (23/5/2022).

“Jika sudah waktunya vaksinasi Covid-19 booster, maka para CJH juga harus diberikan vaksinasi booster,” lanjutnya.

Khofifah menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi bagi CJH ialah untuk mencegah terjadinya transmisi penyakit menular. Ini penting, sebab penyakit menular berpotensi terbawa keluar maupun masuk Indonesia melalui CJH.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) per tanggal 20 Mei 2022, Khofifah merinci dari total 19.210 orang CJH asal Jatim cakupan vaksinasi Meningitis kepada CJH asal Jatim mencapai 16.050 (83,55 persen),

Sedangkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi CJH tercatat dosis 1 sebesar 17.409 (90,63 persen), cakupan vaksinasi Covid-19 dosis 2 sebesar 16.623 (86,64 persen), dan cakupan vaksinasi Covid-19 booster sebesar 12.293 orang (63,05 persen).

Untuk itu, Khofifah mengungkapkan guna meningkatkan cakupan pelaksanaan vaksinasi CJH asal Jatim, pihaknya melalui Dinkes Jatim melakukan pembinaan, monitoring dan feedback capaian vaksinasi setiap hari kepada Dinkes kabupaten/kota asal CJH.

Khofifah juga minta Kanwil Kemenag Jatim dan Kepala Kantor Kemenag se-Jawa Timur mendistribusikan data CJH yang belum divaksinasi secara detail dan mengawal langsung (by name by address) kepada Dinkes kabupaten/kota untuk divalidasi, diverifikasi, dan ditindaklanjuti.

Khofifah menegaskan, bahwa vaksin untuk Covid-19 dapat diperoleh di Puskesmas terdekat dimana CJH mendapatkan secara cuma-cuma alias gratis. “Pelaksanaan vaksinasi sedang berjalan, jadi diharapkan waktu CJH berangkat, persyaratan vaksinasi wajib yakni meningitis dan Covid-19 dosis 1 dan dosis 2, sudah didapatkan secara lengkap,” katanya.

Apalagi Pemprov Jatim sudah menyatakan kesiapan vaksin untuk calon jemaah haji telah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga masing-masing daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup.

“Di samping vaksinasi wajib, para CJH dipersilakan melengkapi diri dengan vaksin lain seperti vaksin Influenza demi perlindungan kesehatan yang lebih baik, namun dengan biaya sendiri,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *