Atalia Praratya Setelah Pemakaman Eril: Kita Akan Bersama Lagi

Atalia Praratya Kamil
Pemakaman Eril
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idPemakaman Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat telah dilaksanakan pada Senin siang (13/6/2202)

Seluruh keluarga dan masyarakat Jawa Barat nampak khidmat mengikuti prosesi pemakaman Eril.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ridwan Kamil dan sang istri Atalia Praratya melihat penutupan liang lahat dengan penuh ketegaran.

Keduanya saling menguatkan dengan sesekali saling mengusap pundakan pasangannya.

Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tiba di Islamic Center Baitul Ridwan, Senin (13/6/2022), sekira pukul 11.00 WIB.

Jenazah dibawa dari Gedung Pakuan, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, menggunakan mobil ambulans, menuju Islamic Center Baitul Ridwan untuk dimakamkan.

Kini setelah proses pemakaman eril selesai, Atalia Praratya menuliskan lagi pesannya kepada mendiang sang putra.

Ia menyebut, mengikhlaskan kepergian Eril adalah tanda cinta tertinggi untuk sang putra.

Berikut tulisan lengkapnya yang dibagikan melalui Instagram:

“Melepasmu dengan keikhlasan

adalah bentuk cinta tertinggi kami padamu, a Eril..

Semoga Aa tenang di surga dalam balutan kasih sayang Allah swt.

Surga yang digambarkan begitu indah yang mengalir di bawahnya sungai sungai…

Ijinkan kami memelukmu lagi nanti bila waktunya tiba…

Tunggu ya sayang..

Insya Allah kita akan bersama lagi..” tulis Atalia dalam keterangan postingan Instagram yang dibagikan pada Senin sore (13/6/2022).

Sementara itu, dalam pidato Ridwan Kamil setelah prosesi pemakaman sang putra berakhir, ia menyebut kematian Eril sebagai kehilangan yang paling dahsyat.

Ridwan Kamil pun jujur bahwa hilangnya Eril selama 14 hari dan tanpa kepastian merupakan sesuatu yang melelahkan.

Namun di balik itu, Ridwan Kamil mengaku memperoleh pelajaran terkait hilangnya Eril yaitu kehidupan putra sulungnya yang singkat, tetapi dianggap penuh manfaat.

“Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan namun kami pun banyak mendapat pelajaran dan kearifan.”

“Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat,” terangnya.

Ridwan Kamil pun menganggap meninggalnya Eril merupakan bentuk pencukupan amal di dunia oleh Tuhan Yang Maha Esa.

“23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar,”

Di akhir pidato, ia pun menganggap hilangnya Eril merupakan kehilangan terdahsyat.

Lantas, pada saat yang bersamaan, Ridwan Kamil bersyukur dianugerahi sosok seperti Eril yang menjadi putranya lantaran mendatangkan cinta bagi Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.

“Kematian Eril merupakan kehilangan yang sungguh dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga, kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.”

“Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua.” tutupnya. (*)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *