EMIL, ERIL dari MORIL sampai VIRAL

EMIl dan ERIL
pemakaman eril
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: M. Sirod

Hajinews.id – Saya mencoba membayangkan saya berada di posisi Kang Emil (Ridwan Kamil, Gub Jabar) yang kehilangan anak lelakinya gegara terbawa hanyut di sebuah sungai di salah satu negeri nun jauh di Eropa sana.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Paling2 orang biasa seperti saya akan membawa kesedihan itu untuk saya sendiri dan orang-orang sekitar saya. Boro-boro untuk menginspirasi, pasti kami sudah kelelahan material dan spiritual karena beban berat seperti itu. Bayangkan, kematian yang tidak biasa, di negeri nun jauh di sana, jasad-nya tak ditemukan berminggu-minggu..

Entah mentalitas seperti apa yang membuat seorang Kang Emil bisa tahan sekuat itu.

Saya tadinya menyangka bahwa menjadi pengusaha (saja) itu hebat, karena bisa hidup dalam ketidakpastian, menanggung beban orang-orang di pundak dengan tanggung jawab seraya terus-menerus bersemangat mencari profit dikurangi beban rutin.

Ternyata ada lagi satu tingkatan yang lebih tinggi, ketika kita menjadi pemimpin politik yang “dipaksa” untuk kuat, tegar dan tidak boleh terlihat buruk, seburuk apapun kejadian yang menerpa kita. Kang Emil saya perhatikan bisa mengatasi hal ini.

Tidak semua pemimpin yang terkena badai bisa menyelamatkan perahunya dengan mulus. Kadangkala ia dengan mudah membuang awak kapal untuk meringankan beban, menyalahkan mesin dan sejumlah perilaku defensif lainnya. Bahkan, ia tidak menjadi dirinya di saat musibah datang, gugup, gagap dan bersikap impulsif.

Saya tidak mengatakan Kang Emil otomatis menjadi ayah teladan atau Eril se-sholeh yang diceritakan kang Emil ayahnya itu, tetapi cerita itu diperlukan bangsa ini untuk menjadi teladan sikap, pekerti dan keluhuran cinta ayah pada putranya. Hampir seluruh narasi, diksi dan pilihan sudut cerita kematian Eril sangat menyentuh kita.

Saya sangat bersyukur Allah menakdirkan Kang Emil menjadi salah satu pemimpin yang dipilih untuk mendapatkan musibah maha berat ini, karena saya melihat ada keberkahan luar biasa dari kejadian ini. Cerita asli non rekayasa penuh dengan ajaran moril ini di-Viralkan bukan karena kemampuan Kang Emil dan tim medsosnya yang luar biasa.

Tetapi lebih karena komunikasi dari hati Sang Ayah yang kita merasakan betul, sikap tegar, tangguh, tanggung-jawab, welas asih, keluhuran budi dan seni. Emil sampai memilih pusara terakhir Eril dalam lahan keluarga yang ia desain dengan apiknya. Nyunda, nyakola, nyantri..

Bangsa ini butuh banyak penutur, begitu kata Gita Wirjawan berujar dalam sebuah training leadership yang saya hadiri, dan Kang Emil telah menjadi penutur luar biasa bagi negeri ini yang berbagi kepedihan, cinta, hasrat dan luka yang ia emban justru dengan keindahan, nasehat dan moralitas yang tanpa terlihat menggurui dan men-justifikasi.

Dua guru / ustadz yaitu Ust. Adi Hidayat dan Ust. Khalid Basalamah terlihat dalam proses tausiyah dan takziyah keluarga yang ia adakan. Ini membuat saya meyakini bahwa betapa tingginya sisi ruhiyah Kang Emil di mata saya. Semoga beliau semakin ditinggikan Allah atas “hadiah” tak terduga ini. Dan tentunya, semoga kejadian ini menjadi pelajaran (ibrah) bagi siapapun yang mengikuti proses ini setiap waktu.

Kita belum tentu menjadi seorang Emil, tetapi dipastikan akan menyusul takdir sebagaimana Eril tanpa terkecuali. Terlepas kebenaran hakiki atas cerita-cerita yang ada, saya mensyukuri betul atas semua kisah yang diungkap beliau kepada publik untuk menambah kesadaran kita sebagai manusia yang tanpa daya.

Laa hawla walaaquwwata ilaabillaah..

Juni 13, 2022

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *