Arab Saudi: Suhu Panas Ekstrem, Jemaah Haji Waspada Heatstroke

gelombang panas
gelombang panas di arab saudi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pusat Meteorologi Nasional (NCM) mengumumkan pada hari Sabtu, bahwa Arab Saudi akan menghadapi gelombang panas mulai dari hari ini, Minggu, 19 Juni 2022, hingga Rabu pekan depan. NCM memperkirakan bahwa gelombang panas akan berada di atas rata-rata, menyentuh 50 derajat Celcius di beberapa wilayah Kerajaan.

NCM juga memperkirakan bahwa suhu maksimum di sebagian besar provinsi di Provinsi Timur (Al-Sharqiya) dan bagian antara Madinah dan Yanbu masing-masing akan mencapai 47 dan 50 derajat Celcius. Adapun bagian timur wilayah Riyadh, Al-Qassim dan perbatasan utara diperkirakan akan mengalami suhu antara 45 dan 47 derajat Celcius.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Arab Saudi mengumumkan gelombang panas ekstrem terjadi pada akhir pekan ini

NCM meminta semua orang untuk mengambil tindakan pencegahan, dan juga meminta mereka untuk mematuhi dan mematuhi instruksi dari otoritas yang berwenang untuk menjaga keselamatan mereka.

Diketahui, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (MHRSD) Arab Saudi mulai memberlakukan larangan bekerja di bawah matahari mulai pukul 12 malam. sampai jam 3 sore untuk jangka waktu tiga bulan terhitung sejak Rabu, 15 Juni.

Larangan itu mencakup semua perusahaan dan perusahaan sektor swasta, dan akan berlanjut hingga 15 September 2022.

Dilansir Okaz/Saudi Gazette, Saad Al-Hammad, juru bicara kementerian, mengatakan bahwa hukuman sebesar SR3.000 akan dikenakan kepada majikan jika melanggar peraturan yang berkaitan dengan setiap pekerja.

“Besaran denda akan dikalikan dengan jumlah pekerja yang terlibat pelanggaran larangan kerja siang hari,” katanya.

Hukuman juga termasuk menutup tempat usaha untuk jangka waktu tidak lebih dari 30 hari, atau menutupnya secara permanen, atau bahkan mengenakan denda dan penutupan tempat usaha.

Keputusan menteri tersebut memaksa perusahaan sektor swasta untuk menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pekerja mereka, serta menghindarkan mereka dari risiko dan bahaya apapun yang disebabkan oleh efek paparan sinar matahari dan tekanan panas.

Jemaah Haji Diimbau Pakai APD

Terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekah, dr. Muhammad Imran telah meminta jemaah haji Indonesia menggunakan alat Pelindung Diri (APD) selama beraktivitas di Tanah Suci Mekah dan Madinah.

Mengingat suhu udara di Kota Mekah mencapai 42-43 derajat dengan kelembapan 19%, dan Madinah bisa mencapai 50 derajat. “Semua harus pakai APD,” kata dia.

Jemaah haji Indonesia di Masjidil Haram

Imran mengingatkan bahwa Ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan kondisi fisik dan kesehatan yang prima. Perbedaan suhu yang ekstrim antara Tanah Air dengan tanah suci akan berpengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan jemaah. Mulai dari kulit kering, bibir pecah-pecah, kaki melepuh, dehidrasi, bahkan heatstroke.

“Jangan sampai jemaah tidak bisa beribadah karena kaki melepuh, ketika jemaah tidak memakai alas kaki,” ujarnya.

Selain alas kaki, lanjut dr. Imran Alat pelindung diri yang harus selalu digunakan oleh jemaah diantaranya masker, kacamata hitam, topi/payung, pelembab bibir, tabir surya.

Kecukupan konsumsi air putih dan air yang mengandung elektrolit sebagai pengganti mineral tubuh yang hilang juga menjadi hal yang wajib ditaati oleh jemaah haji indonesia.

“Yang penting lagi, jangan tunggu haus. Jemaah harus terus diingatkan untuk minum air putih sesering mungkin, paling tidak 6 botol masing-masing 600 ml dalam sehari,” imbuhnya

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *