Salut! Arkeolog Israel Menemukan Reruntuhan Masjid Tertua di Permukiman Kristen Era Bizantium

Reruntuhan Masjid Tertua
Reruntuhan Masjid Tertua
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Tim arkeolog Israel telah mengidentifikasi dan menggali salah satu masjid tertua di dunia berasal dari abad ke-7 di Kota Rahat, di Gurun Negev. Lokasi masjid ini sekitar dua kilometer dari masjid tertua lain dari abad ke-7 yang ditemukan pada tahun 2019.

Kedua bangunan tersebut telah diidentifikasi sebagai masjid karena elemen strukturalnya berupa ruang persegi dan dinding yang menghadap ke arah Mekkah (kiblat). Selain itu, di masjid yang baru ditemukan, ada relung berbentuk setengah lingkaran terletak di sepanjang bagian tengah tembok yang mengarah ke selatan (mihrab).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Yang unik di masjid ini adalah menjamurnya (banyak ditemukan) keramik abad ke-7 di situs tersebut. Ini menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia,” kata Dr Elena Kogan-Zehavi, salah satu arkeolog dan juga direktur penggalian Otoritas Barang Antik Israel dikutip SINDOnews dari laman timesofisrael, Rabu (22/6/2022).

Dia mengatakan para peneliti mulai mengumpulkan “gambaran yang sangat menarik” tentang transisi dari pemukiman Kekristenan Bizantium, dibuktikan dari bangunan biara dan struktur bangunan yang signifikan. “Islam datang sangat, sangat awal di Negev utara dan mulai hidup berdampingan dengan permukiman Kristen,” tutur Kogan-Zehavi.

Selain masjid, para arkeolog menemukan sebuah rumah pertanian era Bizantium yang menurut mereka merupakan rumah petani Kristen. Itu termasuk menara berbenteng dan kamar-kamar dengan dinding kuat yang mengelilingi halaman.

Selain itu, “di puncak bukit terdekat, ditemukan perkebunan yang dibangun dengan cara yang sama sekali berbeda, diperkirakan dibangun sekitar seratus tahun kemudian, pada akhir abad ketujuh hingga kesembilan – periode Islam Awal. Bangunan-bangunan perkebunan, yang tampaknya dibangun oleh Muslim, dibangun dengan barisan kamar-kamar di sebelah halaman terbuka yang luas.

Banyak oven berlapis tanah liat yang ditemukan di kamar dan halaman mungkin digunakan untuk memasak makanan. “Dinding bangunan ini relatif tipis dan tampaknya mendukung dinding bata lumpur yang tidak bertahan,” kata direktur IAA Oren Shmueli, Kogan-Zehavi dan Dr. Noe Michael David dalam siaran pers.

Sebuah artefak keramik yang ditemukan di situs masjid awal di Rahat, berasal dari periode Islam Awal. Foto/Yasmin Orbach/Otoritas Barang Purbakala Israel

Di Israel, masjid tertua lainnya telah ditemukan di wilayah Har Hanegev, di sebelah selatan. Kogan-Zehavi mengatakan, populasi nomaden membawa Islam ke dunia, meskipun sebagian besar masjid paling awal bertanggal setidaknya 100 tahun kemudian dan ditemukan lebih dari abad ke-8.

Penduduk Rahat sangat ingin melestarikan kedua masjid tersebut. Rahat, pemukiman Badui permanen terbesar di dunia, diakui oleh Israel sebagai kota pada tahun 1994. Saat IAA terus melakukan penggalian yang diprakarsai oleh Otoritas Pengembangan dan Pemukiman Badui di Negev.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *