‘Panic Attack’, NasDem Is The Best

NasDem Is The Best
NasDem Is The Best
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – ENTAH apa yang disajikan, namun faktanya sejumlah elite politik seakan mengalami serangan panik (panic attack) usai keluar dari sebuah ruangan tertutup di NasDem Tower.

Harus diakui, NasDem menjadi magnet Pilpres 2024. Sejumlah ketua umum partai politik silih berganti mengunjungi markas partai berlambang rotasi biru besutan Surya Paloh.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sejak Maret 2022 atau sebelum RakerNas NasDem 15 Juni 2022 tercatat sudah 5 ketua umum (ketum) partai politik menyambangi Surya Paloh.

Namun setiap kunjungan, masing-masing ketum parpol disambut dengan cara yang berbeda-beda.

Adapun 5 ketum parpol yang dalam waktu berbeda bertandang ke Markas Surya Paloh pertama adalah Ketum Golkar Airlangga Hartarto, disusul Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Airlangga Hartarto

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi ketum parpol pertama yangmenyambangi NasDem Tower menemui Ketua Umum NasDem Surya pada Kamis (10/3/2022).

Ketika itu, Airlangga datang dengan didampingi 2 elite Golkar, Lodewijk Paulus (sekjen) dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Tidak ada yang tahu apa yang dibahas para petinggi Partai Beringin bersama Surya Paloh. Namun usai pertemuan itu, Airlangga seperti mengalami seragan kepanikan (panic attack).

Airlangga kian gencar melakukan lobi-lobi politik hingga akhirnya membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN yang dideklarasikan pada 12 Mei 2022.

Manuver Airlangga terus berlanjut ke sejumlah kegiatan safari politik. Ketum Gorkar itu pun terus menunjukkan keinginannya untuk menjadi kandidat capres yang diusung KIB.

Kendati gencar melakukan kegiatan politik, namun elektabilitas Airlangga terbukti belum memuaskan. Dalam sejumlah lembaga survei, Ketum Golkar bahkan tidak masuk dalam sepuluh besar kandidat Capres 2024.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyimpulkan elektabilitas Airlangga masih berada di bawah 1 persen, sejajar dengan Puan Maharani dan dibawah Andika Perkasa.

Kondisi Airlangga nyaris sama dengan situasi politik jelang Pilpres 2014. Saat itu Aburizal Bakrie sebagai Ketum Golkar terganjal kasus lumpur lapindo sehingga elektabilitasnya nyungsep.

Saat ini Airlangga Hartarto juga terganjal masalah situasi perekonomian Indonesia yang kian terpuruk.

Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng serta anjloknya harga buah sawit membuat elektabilitas Menko Perekonomian itu kian jeblok.

Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada 23 Mei 2022 yang lalu.

Tidak lama setelah pertemuan itu, Zulkifli Hasan kemudian dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Perdagangan menggantikan M Lutfi yang sekarang malah terjerat dugaan korupsi ekspor minyak mentah kelapa sawit (CPO).

Sejumlah pengamat menyebut bergabungnya Zulhas ke dalam Kabinet Indonesia Maju menjadi sinyal koalisi PAN dengan penguasa untuk penguatan politik jelang Pilpres 2024.

Zulhas menjadi satu-satunya ketum partai yang tidak memiliki gejala ‘panic attack‘, usai pertemuan dengan Surya Paloh. Dia justru mendapatkan ‘durian runtuh’ dipenghujung berakhirnya Kabinet Indonesia Maju.

Prabowo Subianto

Berbeda dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan usai bertemu Surya Paloh di NasDem Tower mengalami gejala ‘panic attack’ dengan mengungkap pesimistis –tidak maju dalam Pilpres 2024.

“Yaenggakharus Prabowo, ya kan. Siapa saja,” kata Prabowo menjawab pertanyaan kesiapan Nyapres pada Pemilu 2024 usai bertemu Surya Paloh.

“Kita ingin anak-anak mudanya tadi itu harus berani menawarkan diri utk mengabdi kepada bangsa dan negara,” kata Prabowo.

Namun pernyataan pesimistis Prabowo justru ditentang oleh para kader Gerindra yang terkesan memaksakan Ketumnya untuk tetap maju di Pilpres 2024.

Ketua Harian DPPPartai GerindraSufmi DascoAhmad mengklaim dorongan Prabowo Subiantountuk maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 datang dari berbagai penjuru.

Dasco menyebut sudah ada12 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) atau provinsi yang menginginkan Prabowo kembali menjadi calon presiden.

“Yang terakhir kemarin, sebelum di Jawa Barat, itu Jawa Timur, sudah ada sekitar 12 provinsi yang menyatakan meminta Pak Prabowo maju sebagai presiden dari PartaiGerindra,” kata Dasco.

Dukungan itu kemudian disambut Prabowo dengan berbagai kegiatan politik yang semakin luas. Prabowo beberapa kali melakukan kunjungan internasional, salah satunya bertemu dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd James Austin III di Singapura.

Prabowo juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Singapura Ng Eng Hen di Kementerian Pertahanan Singapura.

Tidak cukup sampai disitu, Ketum Gerindra juga berkunjung ke Kamboja bertemu Perdana Menteri Hun Sen di The Peace Palace, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (22/6/2022).

Sejumlah pengamat berpandangan kegiatan safari internasional Prabowo merupakan bentuk mencari dukungan ‘global power’ untuk menghadapi Pilpres mendatang.

Jika Prabowo benar maju pada Pilpres 2024, maka Ketum Gerindra tercatat sebagai tokoh yang paling sering maju sebagai kandidat capres.

Sebelumnya Prabowo juga telah dua kali maju sebagai capres di tahun 2009 berpasangan dengan Hatta Rajasa, kemudian di 2014 berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sementara pada Pilpres 2004 Prabowo maju sebagai Cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri.

Dalam tiga pertarungan itu, Prabowo mengalami kekalahan dramatis. Tahun 2004 pasangan Mega-Bowo kalah dengan pasangan SBY-Jusuf Kalla, sementara pada 2009 dan 2014 Ketum Gerindra kalah melawan Jokowi-JK dan Jokowi-Maaruf Amin.

Saat ini sejumlah lembaga survei menempatkan Prabowo sebagai kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi, namun tidak lebih dari 25 persen.

Capaian elektabilitas itu jauh menurun dibandingkan saat Prabowo ‘nyapres’, di 2014 lalu yang menembus suara lebih 40 persen.

Saat ini Prabowo terganjal politik masa lalu. Mulai dari kekecewaan simpatisan setelah dia memilih bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, hingga politik identitas yang sampai hari ini masih membelah persatuan rakyat.

Ahmad Syaikhu

Presiden PKS Ahmad Syaikhu turut menyambangi NasDem Tower. Dia dan rombongan bertemu dengan Surya Paloh usai RakerNas NasDem.

Ahmad Syaikhu merupakan politisi PKS yang karir politiknya tidak begitu moncer. Sebelumnya dia adalah Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 mendampingi Rahmat Effendi.

Syaikhu saat ini menjabat sebagai AnggotaDPR RIFraksiPKSperiode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VII.

Usai pertemuan dengan Surya Paloh, Syaikhu kerap melakukan pertemuan politik dengan sejumlah elite politik, dan dikabarkan kian menguatkan hubungan dengan Partai Demokrat.

Kehadiran Syaikhu di NasDem Tower bisa jadi bagian dari ‘panic attack‘ kubu Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang getol ingin memajukan anaknya Agus Harimurty Yudhoyono (AHY).

PKS tidak bisa lepas dari sejarah politik masa lalu, partai ini merupakan bagian dari koalisi Gerindra dan Demokrat saat memajukan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Kuat dugaan Syaikhu diminta untuk melobi NasDem untuk menjadi bagian koalisi yang akan segera dibentuk antara Gerindra-Demokrat-PKS dalam waktu dekat.

Anies sebagai salah satu kandidat bakal capres yang dipilih NasDem dalam Rakernas lalu bisa jadi menjadi incaran koalisi tersebut.

Agus Harimurty Yudhoyono

Serangan panik (panic attack) juga terlihat jelas dialami Ketum Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono (AHY). Dia bahkan terhitung telah tiga kali mengunjungi Surya Paloh.

Manuver politik AHY kian gencar setelah NasDem menetapkan tiga bakal Capres 2024 dan AHY tidak berada di dalamnya.

Dalam survei di sejumlah lembaga, elektabilitas AHY berada di atas Airlangga Hartarto namun jauh di bawah Prabowo Subianto.

Seperti tidak ingin kecolongan, AHY melakukan sejumlah kegiatan politik untuk memastikan tiket politik 2024 minimal maju sebagai cawapres.

Namun situasi agaknya akan menyulitkan koalisi ini terbentuk akibat ‘tersandera’ politik identitas masa lalu.

Pasangan manapun yang disimulasikan dari koalisi itu, seperti Anies-AHY, Prabowo-AHY, atau Prabowo-Anies, akan sulit memenangkan kontestasi Pilpres 2024 yang mengusung politik persatuan.

Di luar itu, gejala ‘panic attack‘ saat ini juga dialami Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PDI P Megawati Soekarnoputri yang ingin memajukan putri mahkota, Puan Maharani.

Gejala itu kian terlihat ketika Cak Imin secara acak mempromosikan diri ‘nyapres’ dengan koalisi ‘wara-wiri’, namun sejauh ini belum ada kepantian. PKB terombang-ambing.

Begitupun setelah Ganjar Prabowo ditetapkan sebagai salah satu bakal capres oleh NasDem. Megawati kian gencar menyuarakan agar para kader tidak bermain politik ‘dua kaki’.

Endingnya, Ganjar diminta untuk berpidato menutup Rapat Kerja Nasional (RakerNas) PDIP dengan pernyataan; “Semua keputusan ini ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri”.

Melihat fenomena itu, NasDem seperti menjadi sumber ‘Panic attack’ yang melanda sejumlah elite politik.

Sitausi itu terjadi setelah NasDem mengunci tiga nama potensial; Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024.

Dan mau tidak mau, suka tidak suka, satu dari tiga nama itulah yang akan menerima mahkota sebagai paduka nusantara.

NasDem is the best…

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *