Masyaa Allah! Arab Saudi Raup Pendapatan Rp179 Triliun Setiap Tahun dari Ibadah Haji, Ini Pihak yang Paling Diuntungkan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Arab Saudi tak lagi cemas setelah kembali membuka pintu bagi bagi para jemaah dari luar negeri untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun ini, setelah sempat melarang jemaah haji asing di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya, negara kerajaan itu diproyeksi memperoleh sekitar 12 miliar dolar AS atau setara Rp179 triliun dari aktivitas ibadah haji dari jemaah seluruh dunia setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pendapatan dalam jumlah yang fantastis itu berasal dari ongkos ibadah yang tidak murah. Dikutip dari AFP, setiap jemaah haji setidaknya harus mengeluarkan biaya sekitar 5.000 dolar AS atau sekitar Rp74 juta.

Tak hanya berkontribusi langsung terhadap pendapatan ekonomi negara. Aktivitas haji yang kembali normal pada tahun ini juga menjadi kabar baik bagi para pemilik usaha di Makkah dan sekitarnya.

Walapun, waktu pelaksanaan haji belum dimulai, banyak jamaah yang sudah tiba di Saudi dan memilih untuk mulai berburu souvenir haji atau bahkan mengunjungi salon lokal di Makkah.

Pusat perbelanjaan dekat Masjidil Haram juga tampak ramai dengan para peziarah, jauh berbeda dari tahun lalu.

Berbicara kepada AFP, Mekhalafi yang memiliki bisnis di makkah, menjelaskan pendapatannya bisa kembali membaik dengan cepat ketika ratusan ribu jemaah asing berkunjung ke Saudi untuk menunaikan ibadah haji.

“Kami mendapat beberapa pembeli [selama dua musim haji], namun hari ini bisnis telah kembali, terima kasih Tuhan. Ini sama seperti sebelumnya, bahkan lebih baik.” ujarnya, seperti yang dikutip pada Selasa (5/7).

Amin, salah satu penjual parfum juga mengaku optimistis bahwa penjualan tahun ini mampu menutupi kerugian yang dideritanya pada tahun sebelumnya.

“Ada perbedaan yang sangat kentara antara tahun ini dan dan satu tahun lalu. Tahun ini kami bisa melihat banyak jemaah haji yang membawa kemuliaan ke Masjid Besar. Kerugian memang besar, tapi sekarang lebih baik,” ujarnya.

Begitu juga dengan akomodasi penginapan di Makkah, industri perhotelan turut merasakan pemulihan bisnis setelah menderita kerugian yang signifikan dalam dua tahun lalu.

“Dampak kerugian selama dua tahun itu signifikan, tapi kami mulai melihat pemulihan di tingkat bisnis, dan tahun ini (haji) adalah kabar baik… Jumlah terakhir 40 persen dari 2019. Kami berharap angkanya lebih besar di tahun-tahun mendatang.” ujar manajer jaringan hotel terbesar di Mekkah.

Data Moneter Internasional (IMF) pada April lalu, menuturkan produk domestik bruto (GDP) Arab Saudi juga diperkirakan tumbuh hingga 7,6 persen pada tahun ini.

Tak hanya perihal ibadah haji, belakangan ini Saudi memang tengah mencoba memperluas sumber ekonomi melalui pariwisata. Dikutip dari AFP, Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al Khatieb, mengatakan negaranya memang berniat melipatgandakan pariwisata usai pembatasan pandemi Covid-19.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *