PB HMI Minta Hentikan Uji Coba Penggunaan Aplikasi MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) meminta PT Pertamina (Persero) menghentikan uji coba kebijakan pembelian Pertalite dan Solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.

Ketua PB HMI Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba, Muhamad Ikram Pelesa menilai kebijakan dari PT Pertamina ini terlalu terburu-buru.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun di sisi lain, masyarakat perlu mengapresiasi penggunakan aplikasi MyPertamina sebagai bagian dari sebuah terobosan dan inovasi.

Ikram kemudian membeberkan sejumlah alasan uji coba aplikasi MyPertamina harus dihentikan.

Pertama menurutnya, fasilitas teknologi khususnya internet di Indonesia belum merata.

“Karena penggunaan aplikasi MyPertamina membutuhkan smarthpone yang terhubung ke internet. Belum juga literasi digital masyarakat yang masih tergolong rendah,” ucap Ikram dalam acara Panggung Demokrasi Tribunnews.com edisi Rabu (6/7/2022).

Alasan kedua kata Ikram, PT Pertamina tidak melakukan sosialisasi secara baik kepada masyarakat.

“Tidak dilakukan sosialisasi dan edukasi di tahap awal, ujung- ujung dilakukan launching dan uji coba, ini terlalu gegabah. Masyarakat perlu beradaptasi sebelum menggunakan aplikasi MyPertamina,” lanjutnya.

Ikram menambahkan, kebijakan ini tidak memenuhi asas pelayanan dan asas manfaat.

Justru uji coba pembelian Pertalite dan Solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina membuat kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, Ikram kembali meminta kebijakan tersebut tidak dilanjutkan.

“Untuk saat ini sebaiknya tidak dilanjutkan,” tegasnya.

Kata pengamat

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengatakan, keberadaan aplikasi MyPertamina bukan hal yang baru.

Sebelumnya aplikasi ini digunakan untuk proses pembayaran.

Meskipun demikian, Fahmy menyebut, penggunakan aplikasi MyPertamina untuk distribusi BBM bersubsidi tidak cocok.

Sebab pihak-pihak yang berhak mendapatkan subsidi justru tidak memiliki akses ke aplikasi MyPertamina dengan berbagai alasan seperti tidak memiliki smartphone atau gagap teknologi.

Sehingga Fahmy menyarankan, pendistribusian BBM bersubsidi menggunakan sistem by target yang lebih sederhana di lapangan.

“Misalnya untuk Pertalite hanya diperuntukkan untuk seluruh sepeda motor. Sementara Solar untuk operator angkutan barang atau orang. Termasuk juga nelayan tradisional. Cara ini lebih mudah untuk diterapkan,” urainya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mulai 1 Juli 2022, PT Pertamina (Persero) melakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.

Ada sebanyak 13 kota dan kabupaten yang sudah menerapkan kebijakan ini.

PT Pertamina menyebut, tujuan pemakaian aplikasi MyPertamina untuk mencegah potensi penyelewengan BBM bersubsidi.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *