Hajinews.id — China lewat China Development Bank (CDB) disebut meminta Indonesia ikut menanggung biaya bengkak (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan masalah pembengkakan biaya KCJB masih dibahas oleh pemerintah.
“Memang beberapa waktu lalu disampaikan permasalahan cost overrun. Tentang cost overrun ini setahu saya masih dibahas karena ada permintaan agar cost overrun ini juga di-cover oleh pemerintahan Indonesia,” ujar Wahyu dalam konferensi pers, Selasa (26/7) lalu.
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia untuk melihat perkembangan pembangunan proyek KCJB. Kehadiran Xi Jinping nantinya bertepatan dengan pelaksanaan puncak Presidensi G20.
“Kereta cepat ini dijadikan salah satu tujuan dari kunjungan Presiden China saat kunjungan G20,” ujar Wahyu, dikutip dari CNN Indonesia.
Menurutnya, proses pembangunan KCJB sudah hampir selesai konstruksinya. Saat ini, tinggal membangun stasiun di titik yang sudah ditetapkan sejak awal.
“Mungkin yang sedang dikerjakan adalah di deponya. Stasiun-stasiun juga sudah mulai dikerjakan,” terang dia.
Dengan perkembangan pembangunan ini, maka pemerintah optimistis proyek KCJB bisa selesai tahun depan dan langsung dioperasikan pada tahun itu juga.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal mengajak Presiden China Xi Jinping untuk melakukan uji coba electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada November mendatang.
“Jadi, kita harapkan nanti kedua pemimpin negara Bapak Jokowi dan Bapak Xi Jinping itu akan mencoba EMU tersebut dari Casting Yard ke arah Tegal Luar,” ujar Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi kepada wartawan di Tunnel 2 KCJB yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (21/6).