Mengetuk Pintu Langit

Mengetuk Pintu Langit
Anies Rasyid Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Yusuf Blegur

Hajinews.idAnies telah menjadi bagian penting dari Indonesia dan Indonesia juga telah menjadi bagian penting dari Anies.
Ada kekhawatiran dan sikap pesimis banyak pihak terkait dukungan partai politik terhadap keinginan sebagian besar rakyat Indonesia yang menginginkan Anies sebagai presiden. Akankah Anies lolos atau tidak sebagai capres karena faktor partai politik.
Sejarah mendatang akan memperlihatkan, apakah kebijakan partai politik akan linear dengan takdir Tuhan?.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Anies Rasyid Baswedan tak terbantahkan lagi telah mencapai tingkat populisme tertinggi dibanding capres yang lainnya. Tanpa rekayasa lembaga suvey dan framing jahat politisi busuk, buzzer rendahan dan ternak oligarki lainnya. Pemimpin masa depan Indonesia itu, berhasil meraih kemurnian simpati dan empati serta dukungan rakyat. Rakyat seperti gelombang air bah yang tak pernah surut mendeklarasikan capres figur Anies, dengan sukarela, mandiri dan dengan kecintaan yang luar biasa karena prestasi dan ahlaknya.

Seiring menguatnya menguatnya populeritas Anies dan dukungan rakyat terhadap pencapresannya. Seiring itu pula, resistensi terhadap Anies mencecarnya. Mulai dari intrik, isu dan fitnah, perlakuan-perlakuan tidak etis dan tidak menyenangkan dalam pergaulan pemerintahan kerapkali menghinggapinya, meskipun Anies seorang pejabat penting dan strategis sekalipun.

Belakangan Hasto Kristianto seorang sekjend PDIP, dengan terkesan bertendensi mengolok-olok di suatu forum menanyakan tentang 7 prestasi Anies.

Memang begitu memprihatinkan budaya politik di Indonesia. Sekelas aktifis media sosial hingga petinggi partai politik besar, tak mampu lagi menunjukan kapasitas dan kualitas diri dengan menyerang lawan politik tanpa dasar, tanpa moralitas dan secara membabi-buta. Ambisi membunuh karakter dan ingin menjatuhkan sesorang, bisa mengalahkan etika dan keilmuan terhadap lawan politik. Rasa kebencian dan permusuhan terhadap seorang Anies menutupi rasa hormat bahkan terhadap integritas dan prestasi yang membanggakan yang telah diakui dalam skala nasional dan internasional sekalipun.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Buya Hamka seorang sastrawan dan ulama besar negeri ini, bahwasanya jalan kepemimpinan adalah jalan penderitaan. Pemimpin bukan saja harus sanggup menderita, ia juga harus menerima realitas kepemimpinannya ada yang suka dan ada yang tidak suka. Bahkan kalau mau mengambil hikmah yang lebih tinggi dari kisah para Nabi. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang agung dan mulia, merupakan pemimpin yang memiliki pengikutnya, namun tidak sedikit yang membenci dan memusuhinya.

Anies harus melewatinya, tak bisa terhindarkan betapapun rakyat mendukungnya tetap saja ada kepentingan-kepentingan tertentu yang ingin menjegal karir politiknya terutama pada perhelatan pilpres 2024.
Saat capres-capres lain disinyalir berasal dan didukung oleh kekuatan oligarki baik dari korporasi maupun partai politik. Anies tetap tenang, fokus dan menyelesaikan amanat kepemimpinannya selaku gubernur Jakarta dengan sebaik-baiknya. Seperti peribahasa “Anjing menggonggong kafilah berlalu”, Anies terus mengukir prestasi membawa karya nyata memanusiakan manusia untuk warga Jakarta dan seluruh rakyat Indonesia.

Lanjutkan membaca >>>

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *