Ngeri! Belum Puas Lihat Brigadir J Tersungkur, Bharada E Tembak 2 Kali Lagi, Komnas HAM: Sampai Tewas

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga kini masih meninggalkan sederet kejanggalan.

Pihak keluarga pun sampai meminta jenazah Brigadir J diautopsi ulang karena banyaknya kejanggalan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Meski telah selesai diautopsi, rupanya nyawa Brigadir J diduga bisa tertolong jika Bharada E tidak melakukan tembakan tambahan.

Hal itu terungkap lewat keterangan dari pihak Komnas HAM.

Seperti diketahui, demi mengungkap kasus kematian Brigadir J, pihak Komnas HAM sebelumnya telah memeriksa 6 ajudan Ferdy Sambo, tak terkecuali Bharada E.

Hal itu lantaran Bharada E disebut sebagai sosok yang menembak Brigadir J hingga tewas.

Kepada Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Bharada E mengaku sudah menembak Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, Bharada E menjelaskan kronologi detik-detik penembakan terjadi.

“Pengakuan dari Bharada E, iya (menembak). Dia juga menjelaskan awal mula peristiwa ini terjadi. Ini versi Bharada E ya bukan versi Komnas HAM,” ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik seperti dikutip TribunStyle.com dari Youtube Metro TV, Sabtu (30/7/2022).

Ahmad Taufan Damanik menambahkan, berdasarkan pengakuan Bharada E, peristiwa ini terjadi saat Bharada E baru pulang dari Magelang Jawa Tengah.

Pada 8 Juli 20222 itu, setelah pulang dari Magelang, Bharada E mengaku ia bersama Brigadir J, Putri Candrawathi dan para ajudan lainnya ini sempat melakukan isoman di rumah dinas Ferdy Sambo.

Bharada E menyebutkan dirinya dan ajudan lain langsung naik ke lantai 2.

Namun tiba-tiba saat hendak rebahan, Bharada E mendengar teriakan minta tolong dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dari lantai 1.

“Saat sampai tiba di rumah pribadi Pak Sambo yang juga terlihat di CCTV, mereka kemudian menuju ke rumah dinas untuk isoman. Setelah itu Bharada E naik ke atas ke lantai 2 masuk ke ruangan ADC ruang tidur dan bersih-bersih di situ. Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari Istri Sambo,” ungkap Damanik mengutip pengakuan Bharada E.

Diakui Bharada E, Putri Candrawathi itu berteriak memanggil namanya.

Sontak saja, Bharada E pun langsung turun ke lantai 1, ke arah suara Putri Candrawathi berasal.

Betapa kagetnya Bharada E melihat Brigadir J ada di kamar Putri Candrawathi.

“Kemudian setelah dia ( Bharada E) mendengarkan teriakan itu dan menyebut namanya, lalu dia turun dari tangga lantai 2 ke bawah. Dia lihat Saudara Yosua kemudian dia bertanya dengan suara yang lebih kuat karena kaget. ” Ada apa ini?” lanjutnya.

Saat bertanya maksud Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo, Bharada E mengaku langsung ditodong senjata oleh Brigadir J.

Bharada E pun mengaku sempat ditembak duluan oleh Brigadir J.

Demi melindungi diri sendiri, Bharada E pun langsung naik ke lantai 2 dan menambak balik Brigadir J.

Rupanya, beberapa tembakan Bharada E ini mampu melumpuhkan Brigadir J hingga jatuh tersungkur.

“Kemudian dia menyaksikan Saudara Yosua mengarahkan senjata ke dia dan menembak. Setelah beberapa tembakan itu, dia ke belakang dan kemudian dia mengokang senjata dan menurut dia, kena tembakannya. Setelah itu masih adu tembak lagi sampai kemudian saudara Yosua ini tersungkur,” paparnya.

Melihat Brigadir J tersungkur, Bharada E rupanya masih belum puas dan belum yakin jika Brigadir J telah berhasil dilumpuhkan.

Sehingga, Bharada E pun menembak 2 kali lagi Brigadir J hingga tewas.

Total tembakan yang dilayangkan Bharada E kepada Brigadir J ini 5 tembakan.

“Kemudian dia lihat secara lebih dekat dan kemudian dia menembak dua kali lagi sampai tewas untuk memastikan orang yang menyerang dia ini itu betul-betul bisa dilumpuhkan. Itu kesaksian dia ( Bharada E) sebagai terduga tindakan tembak menembak itu,” pungkasnya.

Sosok Ini Sengaja Tutupi Kasus Brigadir J?

Deretan fakta terbaru semakin membuat pengungkapan kasus penembakan Brigadir J terang benderang.

Terlebih baru-baru ini, kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap sosok petinggi Polri yang diduga berusaha menutupi kasus penembakan tersebut.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J, sejak awal pihak keluarga sudah mencurigai kejanggalan kematian putranya.

Namun, disebutkan ada sosok petinggi Polri berpangkat Brigadir Jenderal atau Brigjen yang berusaha menutupi kasus kematian Brigadir J.

Kamaruddin pun heran, pasalnya Presiden Jokowi saja memerintahkan agar Polri mengungkap kasus kematian Brigadir J.

“Kami terus berunding, kita terus berusaha membuka. Tapi ada pihak juga yang berkehendak menutup-nutupi. Presiden mengamanatkan membuka (kasus Brigadir J) seterang-terangnya. Tapi ada juga makhluk-makhluk tersembunyi yang terus berusaha menutup,” papar Kamaruddin Simanjuntak, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube TribunJambi, Jumat (29/7/2022).

Maka dari itu, Kamaruddin Simanjuntak meminta agar petinggi Polri berpangkat Brigjen itu segera bertanggung jawab.

“Oleh karena itu, saya minta pertanggungjawaban kepada Brigadir Jenderal itu,” tegas Kamaruddin Simanjuntak.

Lantas siapa sosok petinggi yang disebut-sebut berusaha menutupi kasus Brigadir J?

Kamaruddin menyebut petinggi Polri itu bukanlah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Melainkan sosok berinisial Brigjen A.

“Itu siapa pak brigadir jenderalnya?” tanya wartawan.

“Inisialnya A,” papar Kamaruddin Simanjuntak.

Lantas, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap aksi Brigjen A yang disebutnya sudah berusaha menutupi kasus kematian Brigadir J.

Janji-janji manis sosok petinggi Polri kepada keluarga soal penyelidikan kematian Brigadir J nyatanya cuma di bibir saja.

“Seperti katanya keluarga bisa melihat CCTV. Keluarga disebut bisa melihat prosesi autopsi ulang.

Keluarga boleh meliput dan memvideokan, tapi semua hak-hak itu dibatalkan,” tutur Kamaruddin Simanjuntak.

Maka dari itu, kuasa hukum Brigadir J pun dengan tegas menuntut pertanggung jawaban Brigjen A.

“Saya minta pertanggungjawaban, karena ini sangat mengecewakan,” tegas pengacara Brigadir J.

Sang pengacara pun heran sekaligus bingung, sosok Brigjen A itu malah meminta keluarga Brigadir J untuk koordinasi dengan Kapolres, yang justru pangkatnya lebih rendah.

“Karena jenderal itu mengatakan ‘saya juga bingung bang’. silakan koordinasi dengan Kapolres,” ungkapnya.

“Kapolres itu kan pangkatnya AKBP, jauh di atasnya Jenderal,” tambahnya.

“Saya sempat tanya ke Kapolresnya, dia bingung ‘kok jadi ke saya bang?. Jenderalnya saja bingung, apalagi Kapolresnya,” ucap pengacara Brigadir J lagi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *