Wow, Duet Anies-AHY Bakal ‘Gulingkan’ Pamor Capres PDIP, Strategi KIB Ambyar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Nama Anies Baswedan Belakangan ini mulai kerap diperbincangkan di kancah politik nasional. Apalagi, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta kian menanjak sebagai sosok yang layak maju sebagai Capres pilihan publik.

Kini, narasi yang berkembang Anies sangat ideal jika dipasangkan dengan putra mahkota Cikeas, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Managing Director of Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam, wacana duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menampilkan dinamika politik menjelang Pemilu 2024.

Yakni, wacana ‘mengawinkan’ Anies-AHY berpeluang besar menjadi titik lebur antara kekuatan Nasdem dan Demokrat.

“PKS sendiri berpeluang besar bergabung ikut mengusung duet Anies-AHY ini,” jelas Umam, dilansir Kompas.com.

Bahkan, kata dia, jika duet Anies-AHY dideklarasikan lebih cepat, maka berpotensi mengubah peta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Dikatakan Umam, belakangan ini KIB diterpa isu keretakan. Kabarnya, Golkar berusaha keras menegosiasikan posisi Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Sementara, kekuatan politik PAN mulai ikut ‘tergadaikan’ kepada Erick Thohir.

“Jika KIB semakin kesulitan menemukan titik lebur dalam komposisi Capres-Cawapres, kemungkinan besar PPP akan check out dan menempuh jalur berbeda, dengan ikut mendukung duet Anies-AHY,” papar dia.

Menurut Umam, PPP akan menilai komposisi duet Anies-AHY relatif sesuai. Selain itu, duet Anies-AHY juga akan diterima oleh segmen pemilih loyal PPP yang berasal dari kalangan Islam moderat.

Tidak hanya itu, Umam juga menilai, bahwa peluang terbentuknya koalisi Demokrat-Nasdem-PKS-PPP jika mengusung Anies-AHY. Dengan komposisi itu maka peluang koalisi ini memenangkan Pilpres 2024 akan semakin terbuka lebar.

“Duet Anies-AHY berpotensi bisa mengonsolidasikan hampir 30 persen kekuatan partai-partai nasionalis-religius, seperti Partai Nasdem (8 persen), Partai Demokrat (8 persen), PPP (4 persen) dan PKS (8 persen). Artinya, syarat 20 persen presidential threshold berpeluang mudah terlampaui,” tambahnya.

Koalisi itu dipastikan tergolong cukup solid dan tidak mudah goyah. Mengingat partai-partai seperti Nasdem, Demokrat, dan PKS, termasuk partai-partai politik yang elite pimpinannya bisa mengontrol penuh keputusan strategis partai.

Sebelumnya, duet Anies-AHY muncul pada simulasi lembaga survei Indopol. Survei Indopol melakukan simulasi dengan asumsi empat poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Poros pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sendirian.

Poros kedua diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kemudian poros ketiga, yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

Disusul poros keempat adalah KIB (Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar-Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.

Dari simulasi itu, muncul pasangan calon (Paslon) Anies Baswedan dan AHY dari poros Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, yang menempati posisi teratas dibandingkan lainnya.

“Pasangan Anies dan AHY menempati posisi yang teratas dengan 34,72 persen. Meskipun kemudian yang belum menjawab masih banyak yaitu 36,50 persen,” terang Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *