Anda Ingin Umur Panjang? Yuk Terapkan Kebiasaan Ini

Ingin Umur Panjang
Ingin Umur Panjang
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Banyak orang ingin memiliki umur panjang. Kebiasaan berikut ternyata bisa membuat panjang umur. Dilansir Healthline.com, banyak orang berpikir umur panjang sangat ditentukan oleh genetika.

Namun, faktanya gen hanya berperan jauh lebih sedikit dan faktor kebiasaan seperti pola makan serta gaya hiduplah yang menjadi kunci umur panjang. Berikut kebiasaan-kebiasaan yang bisa membuat panjang umur.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hindari makan berlebihan

Asupan makanan ternyata punya andil dalam kebiasaan yang bisa membuat umur panjang. Penelitian pada hewan menunjukkan pengurangan 10-50 persen asupan kalori normal dapat meningkatkan umur maksimal. Lalu, dalam studi populasi manusia berumur panjang yang terkenal mengamati hubungan antara asupan kalori rendah, umur panjang, dan kemungkinan penyakit yang lebih rendah. Terlebih lagi, pembatasan kalori dapat membantu mengurangi kelebihan berat badan dan lemak perut, kedua faktor ini sangat terkait dengan rentang hidup yang lebih pendek.

Makan lebih banyak kacang

Memakan lebih banyak kacang-kacangan bisa menjadi faktor panjang umur karena kaya protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat. Kacang-kacangan juga sumber yang bagus dari beberapa vitamin dan mineral, seperti tembaga, magnesium , kalium, folat, niasin, vitamin B6, dan vitamin E.

Beberapa penelitian juga menunjukkan kacang memiliki efek menguntungkan pada penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, kadar lemak perut, dan bahkan beberapa bentuk kanker. Penelitian menemukan orang yang makan setidaknya tiga porsi kacang per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah dari yang jarang mengonsumsinya.

Konsumsi olahan kunyit

Kunyit merupakan pilihan ketika menolak penuaan karena mengandung senyawa bioaktif ampuh yang disebut kurkumin. Kurkumin pada kunyit juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dianggap dapat membantu menjaga fungsi otak, jantung, paru-paru, serta melindungi terhadap kanker dan penyakit terkait usia.

Fisik tetap aktif

Sedikitnya 15 menit olahraga per hari dapat membantu mencapai tujuan hidup lebih lama. Menurut penelitian, risiko kematian dini dapat menurun sebesar 4 persen untuk setiap tambahan 15 menit aktivitas fisik harian. Sebuah tinjauan baru-baru ini mengamati risiko kematian dini 22 persen lebih rendah pada individu yang berolahraga meskipun melakukannya kurang dari yang direkomendasikan pada angka 150 menit per minggu, yang memiliki kemungkinan 28 persen lebih kecil untuk meninggal lebih awal.

Jangan merokok dan minum alkohol

Orang yang merokok dapat kehilangan hingga 10 tahun kehidupan dan tiga kali lebih mungkin meninggal lebih awal dibandingkan yang tidak pernah merokok. Satu studi melaporkan orang yang berhenti merokok pada usia 35 dapat memperpanjang hidup hingga 8,5 tahun. Selain itu, berhenti merokok di usia 60-an juga setidaknya dapat menambah kemungkinan hidup hingga 3,7 tahun.

Peminum alkohol berat selalu dikaitkan dengan penyakit hati, jantung, dan pankreas, serta peningkatan risiko kematian dini. Hasil penelitian selama 29 tahun menunjukkan pria yang suka anggur 34 persen lebih kecil kemungkinan meninggal lebih awal daripada yang lebih suka bir atau minuman keras lain.

Selain itu, minuman beralkohol sangat berpengaruh dalam peningkatan penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, gangguan neurologis, dan sindrom metabolik. Oleh karena itu, disarankan agar wanita minum tak lebih 1-2 gelas per hari dan maksimal tujuh gelas per minggu. Sedangkan pria harus menjaga asupan harian kurang dari tiga gelas dan maksimal 14 gelas per minggu.

Prioritaskan kebahagiaan

Faktanya, orang yang lebih bahagia berkurang 3,7 persen risiko kematian dini selama periode studi 5 tahun. Sebuah penelitian terhadap 180 biarawati Katolik yang menganalisis tingkat kebahagiaan mereka dan hasilnya kebahagiaan ini berpengaruh terhadap umur panjang. Mereka yang merasa paling bahagia pada usia 22 tahun memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk tetap hidup dalam enam dekade kemudian. Adapun, tinjauan dari 35 penelitian menunjukkan orang yang bahagia dapat hidup hingga 18 persen lebih lama daripada yang kurang bahagia.

Hindari stres dan kecemasan kronis

Kecemasan dan stres dapat secara signifikan mengurangi umur. Misalnya, wanita yang mengalami stres atau kecemasan dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru. Sedangkan risiko kematian dini ini lebih berpengaruh hingga tiga kali lebih tinggi pada pria yang cemas atau stres dibandingkan dengan yang lebih santai. Lalu, studi menunjukkan orang yang pesimis memiliki risiko kematian dini 42 persen lebih tinggi daripada yang lebih optimis. Tawa dan pola hidup yang positif dapat mengurangi stres serta berpotensi memperpanjang hidup.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *