Kisah Abu Nawas: Apakah Tuhan Tidak Keliru Menciptakan Dua Buah Ini?

Tuhan Menciptakan Dua Buah Ini
Kisah Abu Nawas: Apakah Tuhan Tidak Keliru Menciptakan Dua Buah Ini?
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Abu Nawas terkadang dianggap sebagai orang yang bodoh, itu disebabkan karena perilaku dan perkataannya yang seringkali di luar nalar.

Namun sebenarnya Abu Nawas orang yang pintar dan cerdas juga bijaksana.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Banyak orang yang ingin bertemu dengannya hanya ingin menguji seberapa cerdas dan pintarnya Abu Nawas.

Mereka nyatanya hanya orang yang sedikit ilmu namun merasa memahami berbagai ilmu.

Dikutip dari kanal YouTube HUMOR SUFI OFFICIAL, meski demikian Abu Nawas meladeni mereka, dan berbicara sesuai kecerdasan lawan bicaranya.

Tidak heran jika Abu Nawas akan bersikap seperti orang bodoh, itu karena ia menyesuaikan lawan bicaranya.

Pada suatu sore Abu Nawas menuju kebun luas miliknya. Kedua matanya mengamati kebunnya yang luas, ada banyak sekali buah yang ia tanam disana.

Kini matanya tertuju pada tanaman labu, yang sudah berbuah dan membesar, itu pertanda sebentar lagi ia bisa memanen labu itu.

Seperti biasa setiap kali melihat ciptaan Allah, Abu Nawas akan merenung sejenak.

“Aku heran kenapa tanaman labu yang merambat dan batangnya juga mudah patah bisa menghasilkan buah yang sangat besar,”

“Sedangkan pohon arbei yang aku duduki pohonnya tinggi dan besar tapi buahnya kecil. Apakah Tuhan tidak keliru?” Pikir Abu Nawas.

Cukup lama ia merenung sesekali angin bertiup kecil disekitarnya menggerakkan ranting pohon arbei disekitarnya.

Akibatnya salah satu buah arbei terjatuh tepat mengenai kepala Abu Nawas yang sedang tidak memakai sorban.

Abu Nawas pun terperanjat dan mencari tahu benda apa yang barusan menimpanya.
Ternyata benda itu adalah buah arbei kecil yang sudah matang.

Abu Nawas lalu memungut dan memandangnya sampai akhirnya ia tersenyum.

“Sepertinya aku tahu sebabnya, Allah memang tidak pernah keliru dalam ciptaanNya.”

“Andaikan buah arbei besarnya disesuaikan dengan pohonnya atau sebesar buah labu pastilah kepalaku sudah hancur.” Kata Abu Nawas dalam hati.

Ia pun kembali memuji ciptaan Allah yang sangat adil dan tidak keliru.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *